BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Lahirnya agama Islam yang dibawa oleh Rasulullah SAW,
pada abad ke-7 M, menimbulkan suatu tenaga penggerak yang luar biasa,
yang pernah dialami oleh umat manusia. Islam merupakan gerakan raksasa yang
telah berjalan sepanjang zaman dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Dalam
membahas masalah agama Islam, kita tidak bisa lepas dari Al-Quran kitab suci
umat Islam, yang merupakan firman-firman Allah SWT, yang diturunkan dengan
perantara malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagai peringatan,
petunjuk, tuntunan, dan hukum bagi kehidupan umat manusia.
Ayat-ayat Al-quran yang diterima
Nabi muhammad SAW. diterima secara berangsur-angsur selama kurang
lebih sekitar 23 tahun, yakni sejak ia berusia 40 tahun sampai belau wafat.
Oleh karena itu, perlu diadakan pembahasan lebih lanjut mengenai masa turunnya
Al-quran.
Melalui makalah ini, kami mencoba untuk memberikan
informasi mengenai masalah tersebut, sehingga pembaca dapat mengetahui sedikit
informasi tentang masa turunnya Al-quran.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian
Nuzulul Qur’an?
2.
Bagaimana tahap-tahap
turunnya Al-Qur’an?
3.
Kapan waktu dan
periodisasi turunya Al-Qur’an?
4.
Bagaimana cara
Al-Qur’an diturunkan?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Nuzulul Qu’ran
Nuzul Qur’an terdiri dari dua kata yakni Nuzul dan
Al-Quran. Kata nazala dalam bahasa Arab berarti meluncur dari tempat
yang tinggi ke tempat yang rendah. Dalam konteks ini, misalnya bisa ditemui
kalimat dalam salah satu ayat al-quran yang berbunyi:
وَ قُلْ رَبِّ أَنْزِلْني مُنْزَلاً مُبارَكاً
وَ أَنْتَ خَيْرُ الْمُنْزِلينَ
Artinya:
Dan katakan pula: Ya Tuhan, turunkanlah padaku suatu berkah, karena Engkau
adalah Zat pemberi berkah yang paling baik.(Q.S. Al-Mu’minun:29)
Sedangkan menurut Syekh Abd Al-Wahhab Abd Al-Majid
Ghazlan yang dimaksud dengan nuzul adalah turunnya sesuatu dari tempat yang
tinggi ke tempat yang lebih rendah dan sesuatu itu tidak lain adalah Al-Qur’an.
Kemudian Syekh Ghazlan berkomentar, “oleh karena yang turun itu bukan bentuk
fisik, maka pengertian nuzul disini bisa mengandung pengertian kiasan, dan
apabila yang dimaksud turun adalah lafaz, maka nuzul berarti Al-Ishal
(penyampaian) dan Al-I’lam (penginformasian).[1]
Sedangkan pengertian Al-Qur’an secara etimologi berarti bacaan
kerena makna tersebut diambil dari ﻗﺮﺃﺓ atau ﻗﺮﺁﻥ. Secara teminologi
Al-Qur’an sudah banyak diberikan pengertian oleh para mufassir. Antara lain,
Ali Ash-Shobani menyatakan bahwa Al-Qur’an adalah firman Allah yang mu’jiz,
diturunkan kepada nabi Muhammad melalui malaikat Jibril yang ditulis dalam
Mushaf, diriwayatkan secara mutawatir, menjadi ibadah bagi yang membacanya,
diawali dari Surah Al-Fatihah dan diakhiri dengan Surah An-Naas.[2]
Jadi, pengertian Nuzulul Qur’an menurut bahasa
berarti turunya Al-Qur’an. Dan secara istilah Nuzulul Qur’an adalah
pemberitahuaan Allah tentang Al-Qur’an kepada sgenap penghuni langit dan bumi
dalam semua segi dan aspeknya.[3]
B.
Tahap-Tahap
turunnya Al-Qur’an
Secara
kronologis, cara Allah menurunkan Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1.
Tahapan
Pertama
Tahapan
pertama, penyampaian Al-Qur’an dari Allah kepada Lauh al-Mahfuzh. Maksudnya,
sebelum Al-qur’an disampaikan kapada Rasulullah saw. sebagai utusan Allah
terhadap manusia, Al-Qur’an terlebih dahulu disampaikan kepada Lauh
al-Mahfuzh, yakni suatu tempat lembaran yang terpelihara dimana Al-Qur’an
pertama kali ditulis pada lembaran tersebut.
Tidak
ada manusia yang tahu bagaimana cara penyampaian al-Qur’an dari Allah ke Lauh
al-Mahfuzh.dan manusia tidak wajib mengetahuinya, tetapi wajib
mempercayainya kerena begitu yang dikatakan Allah. Sebagaimana firman Allah
SWT:
.فِي لَوْحٍ مَّحْفُوظٍ .بَلْ هُوَ قُرْآنٌ مَّجِيدٌ
Artinya:
“Tetapi ia (yang didustakan mereka) itu ialah Al-Qur’an yang mulia yang (tersimpan)
dalam Lauh al-Mahfuzh” ( Q.S. Al-Buruj:21-22)
2.
Tahapan
Kedua
Tahapan
kedua, turunnya Al-Qur’an ke langit pertama dengan sekaligus. Dilangit pertama
itu, Al-Qur’an disimpan pada bayt al-‘izzah. Penurunan tahap kedua ini
bertepatan dengan malam qadar. Adapun dalil tentang penurunan Al-Qur’an pada
tahapan ini adalah:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ
ۚإِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ
Artinya:
“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan
Sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.” (Q.S. Ad-dukhaan:3)[4]
3.
Tahapan
Ketiga
Tahapan
ketiga, Al-Qur’an diturunkan dari bayt al-‘izzah kedalam hati Nabi
dengan jalan berangsur-angsur sesuai dengan kebutuhan. Ada kalanya satu ayat,
dua ayat, dan bahkan kadang-kadang satu surah. Dalilnya Surah Asy-Syu’ara’ ayat
193-195:
. بِلِسَانٍ
عَرَبِيٍّ مُبِينٍ
.عَلَىٰ قَلْبِكَ لِتَكُونَ مِنَ الْمُنْذِرِينَ .نَزَلَ بِهِ الرُّوحُ الْأَمِينُ
Artinya
: “_Dia dibawa turun oleh ar-ruh al-amin (Jibril), kedalam hatimu
(Muhammad)agar kamu menjadi salah seorang diantara orang yang memberi
peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas ” (Q.S. Asy-Syu’ara’:
193-195)
Al-Qur’an
diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. melalui malaikat Jibril, tidak secara
sekaligus, melainkan turun sesuai dengan kebutuhan. Bahkan, sering wahyu turun
untuk menjawab pertanyaan para sahabat yabg dilontarkan kepada Nabi atau untuk
membenarkan tindakan Nabi saw. disamping itu, banyak pula ayat atau surat yang
diturunkan tanpa melalui latar belakang pertanyaan atau kejadian tertentu[5]
C.
Waktu dan Periodesasi Turunnya Al-Qur’an
1.
Waktu Turunnya Al-Qur’an
Didalam Al-Qur’an terdapat
beberapa ayat yang menyatakan bahwa Al-Qur’an turun:
1.
Pada bulan Ramadan.
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ
الْقُرْآَنُ
Artinya: “Bulan
Ramadhan dimana diturunkan Al-Qur’an....” (Q.S. Al-Baqarah:185)
2.
Pada
malam yang diberi berkah.
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ
Artinya:
“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi.” (Q.S.
Ad-dukhaan:3)
3.
Pada malam Al-Qadar.
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah
menurunkannya (Al Quran) dimalam Qadr” (Q.S. Al-Qadar:1)
Menurut tiga ayat
diatas, Al-Qur’an turun sekaligus pada bulan Ramadan dimana terdapat malam Al-qadar,
suatu malam yang penuh berkah. Akan tetapi, bila ketiga ayat tersebut ditakwil
dengan mengatakan bahwa yang dimaksud ketiga ayat tersebut adalah permulaan
turunnya wahyu Al-Qur’an, maka takwil semacam iu mengandung kelemahan, karena
yang dimaksud ketiga ayat tersebut menyangkut turunnya al-Qur’an secara
keseluruhan. Ayat-ayat tersebut bukan menbicarakan tentang permulaan turunnya
Al-Qur’an secara kesluruhan. Jumhur ulama sepakat bahwa pengertian yang
dimaksud ketiga ayat tersebut menyangkut turunnya Al-Qur’an sekaligus dari lauh
al-mahfuizh, kesuatu tempat yang disebut sama’ al-daunya. Dari sama’
al-daunya itulah kemudian Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.
secara berangsur-angsur.[6]
2.
Periodisasi Turunnya
Al-Qur’an
Masa turunnya Al-Qur’an selama
22 tahun lebih tersebut terbagi
dalam dua periode, yaitu.
a.
Periode pertama adalah periode Mekah. Yaitu periode dimana Nabi saw. masih
tinggal di Mekah. Menurut ahli
peneliti, masa Nabi tinggal di Mekah adalah selama 12 tahun 5 bulan 13 hari.
Terhitung mulai turun pertama pada tanggal 17 Ramadan tahun ke 41 dari
kelahiran Nabi Muhammad saw., bertepatan dengan 6 Agustus 610 M. sampai dengan
Rabi’ul Awal tahun ke 54 kelahiran Nabi saw.
Julmah surat yang diturunkan pada periode pertama adalah berjumlah 86 surah.
b.
Periode kedua adalah periode Madinah. Yaitu periode dimana Nabi Muhammad saw. telah
berhijrah ke Yatsrib kota Madinah sekarang. Rasulullah hidup di Madinah selama 9 tahun
9 bulan 9 hari, terhitung sejak awal Rabi’ul Awal tahun 54 kelahiran Nabi saw.
yang bertepatan dengan 27 Oktober 632 M. Julmah surat yang
diturunkan pada periode pertama adalah berjumlah 28 surah.
Perbedaan antara
kedua periode ini ditandai dengan perjalanan akwah Islam oleh rasulullah, yaitu
yang terdiri dari sebelum hijrah yang disebut dengan periode Mekkah dan
ayat-aayatnya disebut dengan ayat-ayat Makkiyah. Dan setelah hijrah yang
disebut dengan periode Madinsh dan ayat-ayatnya disebut dengan ayat-ayat
Madaniyah.[7]
D.
Cara-Cara Al Qur'an
Diturunkan
Al-Qur’an
menyebutkan, ada tiga cara penyampaina misi ilahiah kepada para nabi dan rosul,
yaitu melalui wahyu, pembicaraan dibalik tabir, dan atau Allah mengirim seorang
utusannya. Firman allah SWT. dalam Surah Asy-Syura ayat 51:
وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ أَن يُكَلّمَهُ اللّهُ إِلاّ
وَحْياً أَوْ مِن وَرَآءِ حِجَابٍ أَوْ يُرْسِلَ رَسُولاً فَيُوحِيَ بِإِذْنِهِ
مَا يَشَآءُ إِنّهُ عَلِيّ حَكِيمٌ
Artinya:”Dan tidak mungkin bagi seorang manusiapun
bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau dibelakang
tabir atau dengan mengutus seorang utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya
dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi
Maha Bijaksana.”(Asy-Syura : 51)
Dari
tiga penyampaian misi ilahiah itu, dua diantaranya langsung dari Allah kepada
Nadi dan satu lainnya melalui perantara malaikat. Adapun yang langsung dari
Allah kepada para nabi adalah melalui wahyu dan pembicaraan dibalik tabir.
Wahyu
menurut Az-Zarqani adalah pemberitahuan Allah kepada hamba pilihannya mengenai
macam hidayah dan ilmu yang ingin disampaikan dengan cara tersembunyi dan tidak
terjadi pada manusia biasa. Sedangkan pembicaraan dibalik tabir merupakan salah
satu cara allah menyampaikan risalah-Nya kepada Nabi. Nabi tidak melihat Allah,
tetapi ia dapat menerima hidayah atau risalah tersbut, seperti yang dialami
oleh Nabi Musa as.
Cara
lainnya adalah melalui perantara malaikat. Hal ini meliputi empat cara, yaitu:
1.
Malaikat
menyampaikan kedalam hati Nabi, dimana Nabi tidak melihatnya.
2.
Malaikat
datang kepada Nabi seperti seorang laki-laki dan lalu menyampaikan misi ilahiah
itu kapadanya.
3.
Malaikat
datang kepada Nabi seperti bunyi bel. Hal ini sangat susah bagi Nabi, sehingga
ia berkeringat walaupun pada saat cuaca dengin.
4.
Malaikat
datang kepada Nabi dalam betuk asli sebagai malaikat. Kemudian ia menyampaikan
misi ilahiah itu kepada Rasul sesuai dengan apa-apa yang Allah kehendaki. Hal
ini tersebut dalam Al Qur’an Surah An-Najm ayat 13 dan 14:
عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى .وَلَقَدْ رَآهُ نَزْلَةً أُخْرَى
Artinya: “Dan
sesungguhnya, Muhammad (juga) telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang
asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha”(Q.S.
An-Najm: 13-14)[8]
BAB
III
KESIMPULAN
Nuzulul Qur’an menurut bahasa berarti turunya Al-Qur’an.
Dan secara istilah Nuzulul Qur’an adalah pemberitahuaan Allah tentang
Al-Qur’an kepada sgenap penghuni langit dan bumi dalam semua segi dan aspeknya.
Tahapan-tahapan
turunnya Al-Qur’an antara lain: Tahapan
pertama, penyampaian Al-Qur’an dari Allah kepada Lauh al-Mahfuzh.
Tahapan kedua, turunnya Al-Qur’an ke langit pertama
dengan sekaligus. Dilangit pertama itu, Al-Qur’an disimpan pada bayt
al-‘izzah. Tahapan
ketiga, Al-Qur’an diturunkan dari bayt al-‘izzah kedalam hati Nabi
dengan jalan berangsur-angsur sesuai dengan kebutuhan.
Waktu
turunnya Al-Qur’an pada bulan
ramadan, malam yang diberi berkah, malam al-qadar. Dan ada periodisasi turunnya
Al-Qur’an yaitu periode Mekkah sebelum Nabi hijrah ke Madinah dan periode Madinah
setelah Nabi hijrah ke Madinah.
Ada
tiga cara penyampaina misi ilahiah kepada para nabi dan rosul, yaitu melalui
wahyu, pembicaraan dibalik tabir, dan atau Allah mengirim seorang utusannya.
Cara lainnya adalah melalui perantara malaikat, yaitu Malaikat menyampaikan
kedalam hati Nabi, dimana Nabi tidak melihatnya. Malaikat datang kepada Nabi
seperti seorang laki-laki dan lalu menyampaikan misi ilahiah itu kapadanya. Malaikat
datang kepada Nabi seperti bunyi bel. Hal ini sangat susah bagi Nabi, sehingga
ia berkeringat walaupun pada saat cuaca dengin. Malaikat datang kepada Nabi
dalam betuk asli sebagai malaikat. Kemudian ia menyampaikan misi ilahiah itu
kepada Rasul sesuai dengan apa-apa yang Allah kehendaki.
DAFTAR
PUSTAKA
Al-Hafidz , Ahsin W., 2008. Kamus
Ilmu Al-Qur’an, Jakarta: Amzah.
Anwar, Abu, 2009. Ulumul Qur’an,
Jakarta: Amzah.
Anwar,
Rosihoh, 2012. Ulum Al-Quran, Bandung: Pustaka Setia.
Hermawan,
Acep, 2011. ‘Ulumul Quran, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Yusuf, Kadar M., 2012. Studi
Alquran, Jakarta: Amzah.
A Casino | DrmCD
BalasHapusAn 세종특별자치 출장샵 all inclusive 김포 출장안마 guide to online gaming. Drmcd's 서산 출장마사지 extensive casino coverage, exclusive promotions, latest news and 광명 출장마사지 tips. Explore our exciting Rating: 4.6 · 6 하남 출장샵 reviews