BAB II
PEMBAHASAN
Manusia
dan Lingkungan Hidup
A.
Hakikat dan Makna
Membahas
tentang manusia berarti membahas tentang kehidupan sosial dan budayanya,
tentang tatanan nilai-nilai, peradaban, kebudayaan,lingkungan, sumber alam, dan
segala aspek yang menyangkut manusia dan lingkungannya secara
menyeluruh.Manusia adalah mahluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan
potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran,
pertumbuhan, perkembangan, dan mati, dan seterusnya, serta terkait dan
berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik
baik itu positif maupun negatif.
Pada hakikatnya, manusia dan lingkungan sangat berhubungan erat,
manusia tidak mampu memenuhi kebutuhannya apabila tidak ada lingkungan.
Lingkungan amat penting bagi kehidupan manusia. Segala yang ada pada lingkungan
dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia, karena
lingkungan memiliki daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan untuk mendukung
perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Lingkungan
dapat berbentuk lingkungan fisik dan nonfisik. Lingkungan alam dan buatan adalah
lingkungan fisik. Sedangkan lingkungan nonfisik adalah lingkungan sosial budaya
di mana manusia itu berada. Lingkungan alam adalah keadaan yang diciptakan oleh
Allah untuk manusia. Lingkungan buatan adalah dibuat oleh manusia. Lingkungan
sosial adalah wilayah tempat berlangsungnya berbagai kegiatan, yaitu interaksi
sosial antara berbagai kelompok beserta pranatanya dengan simbol dan nilai,
serta terkait dengan ekosistem (sebagai komponen lingkungan alam) dan tata
ruang atau peruntukan ruang (sebagai bagian dari lingkungan binaan/buatan).
B. Kualitas
Penduduk dan Lingkungan dengan Kesejahteraan Manusia
1. Hubungan
Penduduk dengan Lingkungan
Hubungan
Penduduk dengan Lingkungan dan Kesejahteraan Penduduk pada dasarnya adalah
orang-orang yang tinggal disuatu tempat yang secara bersama-sama
menyelenggarakan kehidupannya. Penduduk Negara adalah orang-orang yang
bertempat tinggal di suatu wilayah Negara, tunduk pada kekuasaan politik Negara
dan menjalani kehidupannya di bawah tata aturan Negara yang bersangkutan. Hal
yang berkaitan dengan penduduk Negara meliputi :
a.
Aspek kualitas penduduk, mencakup tingkat pendidikan, keterampilan,
etos kerja, dan kepribadian.
b. Aspek kuantitas penduduk yang mencakup jumlah
penduduk, pertumbuhan, persebaran, perataan, dan perimbangan penduduk di tiap
wilayah Negara.
Penduduk
dengan segala aktivitasnya akan memberikan dampak terhadap lingkungan. Demikian
pula makin meningkatnya upaya pembangunan menyebabkan makin meningkat dampak
terhadap lingkungan hidup. Dampak lingkungan hidup adalah pengaruh perubahan
pada lingkungan hidup yang diakibatkan oleh suatu usaha atau kegiatan.
Lingkungan hidup bisa berdampak positif dan
negatif bagi kesejahteraan penduduk. Contoh perubahan positif : pembangunan
jalan-jalan raya yang bisa menghubungkan daerah-daerah yang sebelumnya
terisolir penghijauan, penanaman turus jalan. Perubahan yang positif dari
lingkungan tersebut tentu dapat memberikan keuntungan dan sumber kesejahteraan
bagi penduduk. Contoh negative yaitu kerusakan lingkungan hidup. Kesejahteraan
hidup penduduk Negara sangat ditentukan oleh kualitas penduduk yang
bersangkutan. Kulitas penduduk mencerminkan kualitas insani dan sumber daya
manusia yang dimiliki Negara.
2.
Hubungan Lingkungan dengan Kesejahteraan Manusia
Lingkungan
dapat memberikan sumber kehidupan agar manusia dapat hidup sejahtera.
Lingkungan hidup menjadi sumber dan penunjang hidup. Dengan demikian, lingkungan mampu memberikan
kesejahteraan dalam hidup manusia. Pada masa sekarang, manusia tetap
menginginkan lingkungan sebagai tempat maupun sumber kehidupannya yang dapat
mendukung kesejahteraan hidup.
Melalui
ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia mengusahakan lingkungan yang sebelumnya
tidak memiliki daya dukung serta lingkungan yang tidak dapat untuk hidup
(unhabitable) menjadi lingkungan yang memiliki daya dukung yang baik dan
bersifathabitable. Contoh : manusia membangun bendungan, dam, atau waduk guna
menampung air. Air tersebut digunakan untuk cadangan jika terjadi kemarau
panjang, air bendungan digunakan untuk mengairi sawah-sawah waega. Air juga
digunakan sebagai penggerak untuk pembangkit listrik. Daerah-daerah yang
sebelumnya gersang, seperti daerah gurun di Arab sekarang ini sudah bisa
ditanami pepohonan. Manusia membuat saluran khusus untuk menyalurkan air sungai
ke wilayah tersebut. [1]
Bahkan,
dalam waktu tertentu dibuat hujan buatan. Dewasa ini, manusia dengan kemampuan
ilmu pengetahuan yang maju dan teknologi modern dapat mengatasi keterbatasan
lingkungan, terutama yang bersifat fisik atau lingkungan alam. Daerah-daerah
yang pada masa lalu dianggap tidak mungkin dapat digunakan sebagai tempat
hidup, sekarang ini dimungkinkan. Daerah itu sekarang mampu memberi
kesejahteraan bagi hidup manusia berkat penerapan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah meningkatkan kualitas hidup
manusia melalui penciptaan lingkungan hidup yang mendukungnya.
Pengelolaan
lingkungan hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan,
pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan, dan pengembangan lingkungan
hidup. Pengelolaan lingkungan memiliki tujuan sebagai berikut:
a)
Mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan hidup
sebagai tujuan membangun manusia seutuhnya ,
b)
Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana.
c)
Mewujudkan manusia sebagai Pembina lingkungan hidup.
d)
Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan untuk kepentingan
generasi sekarang dan yang akan dating.
e)
Melindungi Negara terhadap dampak kegiatan di luar wilayah Negara
yang menyebabkan kerusakan dan pencemaran lingkungan.
Hakikat
pengelolaan lingkungan hidup oleh manusia adalah bagaimana manusia melakukan
berbagai upaya agar kualitas manusia meningkat sementara kualitas lingkungan
juga semakin baik. Lingkungan yang berkualitas pada akhirnya akan memberikan
manfaat bagi manusia, yaitu meningkatkan kesejahteraan dimana tidak ada manusia
yang merasa terancam akan terjadinya bencana alam.
C.
Problema dalam Kehidupan Sosial
Problema
sosial merupakan persoalan karena menyangkut tata kelakuan yang abnormal,
amoral, berlawanan, dengan hukum, dan bersifat merusak. Problema sosial
menyangkut nilai-nilai sosial dan moral yang menyimpang sehingga perlu
diteliti, diperbaiki, bahkan untuk dihilangkan. Problema sosial yang terjadi
dan dihadapi masyarakat banyak dan dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
a.
Problema sosial karena faktor ekonomi, seperti kemiskinan,
kelaparan, dan pengangguran.
b.
Problema sosial karena faktor biologis, seperti wabah penyakit.
c.
Problema sosial karena faktor psikologis, seperti bunuh diri, sakit
jiwa, dan disorganisasi.
d.
Problema sosial karena faktor kebudayaan, seperti perceraian,
kejahatan, kenakalan anak, konflik ras, dan konflik keagamaan[2].
D.
Isu-Isu Penting tentang Persoalan Lintas Budaya dan Bangsa
Isu-isu
penting yang menjadi persoalan lintas budaya dan bangsa pada umumnya merupakan
isu global yang menjadi keprihatinan umat manusia sedunia. Merupakan isu global
karena persoalan ini tidak hanya dihadapi umat manusia dalam suatu Negara atau
wilayah tertentu, tetapi melanda ke berbagai belahan dunia[3].
Berikut ini adsalah isu-isu yang mengenai lingkungan dan isu mengenai
kemanusiaan, yaitu :
1)
Isu tentang Lingkungan
a.
Kekurangan Pangan
Kekurangan pangan menciptakan
kekhawatiran berbagai pihak. Dunia pun diliputi kekhawatiran itu, karena
pertambahan penduduk yang tinggi, terutama di negara-negara berkembang.
Kekurangan pangan menciptakan gejala serius berupa kelaparan, karena pangan itu
merupakan kebutuhan pokok manusia yang hakiki.
b.
Kekurangan Sumber Air Bersih
Kekurangan Sumber Air Bersih sejak dulu air diakui sebagai sumber
kehidupan. Khususnya air bersih banyak dimanfaatkan manusia untuk berbagai
keperluan, terutama sekali untuk minum. Kurangnya ketersediaan air bersih
berarti telah terjadi kelangkaan air sebagai sumber kehidupan. Tidak
tersedianya air bersih dapat memicu timbulnya berbagai macam penyakit, seperti
kolera, tifus, malaria, demam berdarah, dan penyakit lain yang menular.
c.
Polusi atau Pencemaran
Polusi atau pencemaran lingkungan
hidup adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, atau
komponen lain kedalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga
kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup
tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukkannya[4].
Pencemaran dapat digolongkan menjadi
tiga, yaitu : pencemaran udara, air, dan tanah. Pencemar udara dapat berupa gas
dan partikel. Contohnya : gas, Gas CO, CO2, dan batu bara. Polusi air dapat
disebabkan oleh pembuangan limbah industri, sisa insektisida, dan pembuangan
sampah domestik, sampah organik, dan fosfat. Pencemaran tanah disebabkan oleh
sampah-sampah plastik yang sukar hancur, botol, karet sintesis, pecahan kaca,
dan kaleng; detergen yang bersifatnonbiodegradable(secara alami sulit
diuraikan) dan zat kimia dari buangan pertanian, misalnya insektisida[5].
d.
Perubahan iklim
Sumber energi fosil (minyak bumi,
batu bara, dan gas alam) yang dihasilkan oleh banyak pembangkit energi
mengakibatkan terjadinya pencemaran udara. Perubahan iklim mengakibatkan adanya
perubahan-perubahan yang tidak terkirakan sebelumnya, seperti peningkatan suhu,
melelehnya gunung es permukaan air laut naik, banyaknya banjir dan badai, serta
musim panas yang semakin panjang[6].
2)
Isu Tentang Kemanusiaan
a.
Kemiskinan
Kemiskinan merupakan masalah global
yang sering dihubungkan dengan kebutuhan, kesulitan, dan kekurangan di berbagai
keadaan hidup.
b.
Konflik
Konflik
atau Perang Konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau
lebih (bisa juga kelompok) di mana salah satu berusaha menyingkirkan pihak lain
dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Konflik dilatarbelakangi
oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi.
Perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik,
kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan dan lain sebagainya.
c.
Wabah Penyakit
Wabah adalah kejadian berjangkitnya
suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitaannya meningkat
secara nyata, melebihi keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta
dapat menimbulkan malapetaka. Sumber penyakit dapat berasal dari manusia,
tumbuhan, dan benda-benda yang mengandung atau tercemar penyakit, serta yang menimbulkan
wabah. Wabah membahayakan kesehatan masyarakat karena dapat mengakibatkan
sakit, cacat, dan kematian[7].
Menurut
Diamond, ada empat masalah utama dalam lingkungan global, yaitu:
1.Pertumbuhan populasi manusia (human population growth) 2.Populasi
dan degradasi ekosistem (ecosystem degradation and population)
3.Masalah air
4.Masalah pangan[8].
Masalah
lainnya, yaitu:
1.Masalah perusakan hutan dan habitatnya
2.Masalah tanah (erosi, hilangnya kesuburan tanah)
3.Masalah pengelolaan air
4.Masalah perburuan
5.Masalah penangkapan ikan
6.Masalah spesies yang punah
7.Masalah pertumbuhan penduduk
Berikut adalah peringkat
negara-negara di dunia berdasarkan jumlah penduduk tahun 2005:
1.Republik Rakyat Cina (
1.306.313.812 jiwa)
2.India ( 1.103.600.000 jiwa)
3.Amerika Serikat (98.186.698 jiwa)
4.Indonesia (241.973.879 jiwa)
5.Brasil (86.112.794 jiwa)
6.Pakistan (162.419.946 jiwa)
7.Bangladesh (144.319.628 jiwa)
8.Rusia (143.420.309 jiwa)
9.Nigeria (128.771.988 jiwa)
10.Jepang (127.417.244 jiwa)[9].
Upaya
Pelestarian Lingkuan Hidup dalam Pembangunan Berkelanjutan melestarikan
lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi dan bukan
hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah atau Pemimpin Negara saja, melainkan
tanggung jawab setiap insan di bumi,
dari balita sampai manula. Setiap orang harus melakukan usaha untuk
menyelamatkan lingkungan hidup di sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya
masing-masing.
Sekecil
apa pun usaha yang kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi
yang layak huni bagi generasi anak cucu kita kelak. Upaya pemerintah untuk
mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi rakyatnya tanpa harus menimbulkan
kerusakan lingkungan ditindaklanjuti dengan menyusun program pembangunan
berkelanjutan yang sering disebut sebagai pembangunan berwawasan
lingkungan.
Pembangunan
berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas manusia secara
bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan. Pembangunan berwawasan
lingkungan dikenal dengan nama Pembangunan Berkelanjutan. Konsep pembangunan
berkelanjutan merupakan kesepakatan hasil KTT Bumi di Rio de Jeniro tahun 1992.
Di dalamnya terkandung 2 gagasan penting, yaitu:
a)
Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk menopang
hidup.
b)
Gagasan keterbatasan, yaitu keterbatasan kemampuan lingkungan
untuk memenuhi kebutuhan baik masa
sekarang maupun masa yang akan datang[10].
Adapun
ciri-ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan adalah sebagai berikut:
1.Menjamin
pemerataan dan keadilan.
2.Menghargai
keanekaragaman hayati.
3.Menggunakan
pendekatan integratif.
4.Menggunakan
pandangan jangka panjang[11].
Beberapa
upaya yang dapat dilakukan masyarakat berkaitan dengan pelestarian
lingkungan
hidup antara lain:
1.
Pelestarian tanah
Terjadinya bencana tanah longsor dan
banjir menunjukkan peristiwa yang berkaitan dengan masalah tanah. Banjir telah
menyebabkan pengikisan lapisan tanah oleh aliran air yang disebut erosi yang
berdampak pada hilangnya kesuburan tanah serta terkikisnya lapisan tanah dari
permukaan bumi. Tanah longsor disebabkan karena tak ada lagi unsur yang menahan
lapisan tanah pada tempatnya sehingga menimbulkan kerusakan.
Jika hal tersebut dibiarkan terus
berlangsung, maka bukan mustahil jika lingkungan berubah menjadi padang tandus.
Upaya pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakkan kegiatan
menanam pohon atau penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula
gundul. Untuk daerah perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya miring
perlu dibangun terasering atau sengkedan, sehingga mampu menghambat laju aliran
air hujan.
2.
Pelestarian udara
Udara merupakan unsur vital bagi
kehidupan, karena setiap organisme bernapas memerlukan udara. Kalian mengetahui
bahwa dalam udara terkandung beranekaragam gas, salah satunya oksigen. Udara
yang kotor karena debu atau pun asap sisa pembakaran menyebabkan kadar oksigen
berkurang. Keadaan ini sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup setiap
organisme. Maka perlu diupayakan kiat-kiat untuk menjaga kesegaran udara
lingkungan agar tetap bersih, segar, dan sehat. Upaya yang dapat dilakukan
untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara lain:
a) Menggalakkan penanaman pohon atau pun
tanaman hias di sekitar kita. Tanaman dapat menyerap gas-gas yang membahayakan
bagi manusia. Tanaman mampu memproduksi oksigen melalui proses fotosintesis.
Rusaknya hutan menyebabkan jutaan tanaman lenyap sehingga produksi oksigen bagi
atmosfer jauh berkurang, di samping itu tumbuhan juga mengeluarkan uap air,
sehingga kelembapan udara akan tetap terjaga.
b) Mengupayakan
pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik pembakaran hutan
maupun pembakaran mesin Asap yang keluar dari knalpot kendaraan dan cerobong
asap merupakan penyumbang terbesar kotornya udara di perkotaan dan kawasan
industri. Salah satu upaya pengurangan emisi gas berbahaya ke udara adalah
dengan menggunakan bahan industri yang aman bagi lingkungan, serta pemasangan
filter pada cerobong asap pabrik.
c) Mengurangi
atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon di
atmosfer Gas freon yang digunakan untuk pendingin pada AC maupun kulkas serta
dipergunakan di berbagai produk kosmetika, adalah gas yang dapat bersenyawa
dengan gas ozon, sehingga mengakibatkan lapisan ozon menyusut. Lapisan ozon
adalah lapisan di atmosfer yang berperan sebagai filter bagi bumi, karena mampu
memantulkan kembali sinar ultraviolet ke luar angkasa yang dipancarkan oleh
matahari. Sinar ultraviolet yang berlebihan akan merusakkan jaringan kulit dan
menyebabkan meningkatnya suhu udara. Pemanasan global terjadi di antaranya
karena makin menipisnya lapisan ozon di atmosfer.
3.
Pelestarian hutan
Eksploitasi hutan yang terus menerus
berlangsung sejak dahulu hingga kini tanpa diimbangi dengan penanaman kembali,
menyebabkan kawasan hutan menjadi rusak. Pembalakan liar yang dilakukan manusia
merupakan salah satu penyebab utama terjadinya kerusakan hutan. Padahal hutan
merupakan penopang kelestarian kehidupan di bumi, sebab hutan bukan hanya
menyediakan bahan pangan maupun bahan produksi, melainkan juga penghasil
oksigen, penahan lapisan tanah, dan menyimpan cadangan air. Upaya yang dapat
dilakukan untuk melestarikan hutan:
a)
Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.
b)
Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.
c)
Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.
d)
Menerapkan sistem tebang–tanam dalam kegiatan penebangan hutan.
e)
Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai pengelolaan huta.
4.
Pelestarian laut dan pantai
Seperti halnya hutan, laut juga
sebagai sumber daya alam potensial. Kerusakan biota laut dan pantai banyak
disebabkan karena ulah manusia. Pengambilan pasir pantai, karang di laut,
pengrusakan hutan bakau, merupakan kegatan-kegiatan manusia yang mengancam
kelestarian laut dan pantai. Terjadinya abrasi yang mengancam kelestarian
pantai disebabkan telah hilangnya hutan bakau di sekitar pantai yang merupakan
pelindung alami terhadap gempuran ombak. Adapun upaya untuk melestarikan laut
dan pantai dapat dilakukan dengan cara:
a)
Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di
areal sekitar pantai.
b)
Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun
di dasar laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut.
c)
Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam
mencari ikan.
d) Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari
ikan.
5.
Pelestarian flora dan fauna
Kehidupan di bumi merupakan sistem
ketergantungan antara manusia, hewan, tumbuhan, dan alam sekitarnya.
Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem tersebut akan mengakibatkan
gangguan dalam kehidupan. Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan
hal yang mutlak diperhatikan demi kelangsungan hidup manusia. Upaya yang dapat
dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di antaranya adalah:
a)
Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa.
b)
Melarang kegiatan perburuan liar.
c)
Menggalakkan kegiatan penghijauan
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Lingkungan
adalah suatu media di mana makhluk hidup tinggal, mencari, dan memiliki
karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik dengan
keberadaan makhluk hidup yang menempatinya. Pada hakikatnya, manusia dan
lingkungan sangat berhubungan erat, manusia tidak mampu memenuhi kebutuhannya
apabila tidak ada lingkungan. Hal ini dikarenakan segala yang ada pada
lingkungan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup
manusia, karena lingkungan memiliki daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan
untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Lingkungan yang
berkualitas pada akhirnya akan memberikan manfaat bagi manusia, yaitu
meningkatkan kesejahteraan.terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup
yang meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan,
pemulihan dan pengendalian Lingkungan hidup. Di kehidupan manusia yang
berhubungan dengan lingkungannya, ada kalanya didalamnya mengalami suatu
problem atau masalah. Problematika lingkungan sosial budaya yang dihadapi
masyarakat bisa berupa dalam hal: interaksi dalam lingkungan sosial, pranata
dalam lingkungan sosial, dan problema dalam kehidupan sosial.
Isu-isu penting
persoalan lintas budaya dan bangsa dibagi menjadi dua, yaitu isu tentang
lingkungan (kekurangan pangan, kekurangan sumber air bersih, polusi atau
pencemaran, dan perubahan iklim), dan isu tentang kemanusiaan (kemiskinan,
konflik atau perang, wabah penyakit). Sebagai mahluk hidup harus dapat menjaga
dan merawat lingkungan karna sudah kita ketahui banyak bahaya yang dapat
terjadi apabila kita tidak merawat lingungan seperti: pencemaran, erosi,
banjir, penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang buruk (seperti: diare,
batuk, gatal-gatal, dll), tanah longsor, kekeringan dan lain..
[2]
Sujarwo.Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar. (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar: 2011). Hlm. 76-77
[3] Soerjani .Sumber Daya Alam Dan Kependudukan dalam pembangunan. (Jakarta: UI
Press: 1987). Hlm. 55
[5]
Ibid. Hlm. 114
[8]Setiadi. Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar.
(Jakarta: Kencana Prenada: 1993). Hlm. 125
[9]
Ibid. Hlm. 128
[10]
Ibid. Hlm 129
[11]
Ibid. Hlm. 131
0 komentar:
Posting Komentar