Kumpulan bermacam-macam makalah,tugas, serta serba-serbi dunia perkuliahan

Selasa, 10 Mei 2016

MANUSIA DAN LINGKUNGAN



BAB II
PEMBAHASAN


Manusia dan Lingkungan Hidup

A.     Hakikat dan Makna

Membahas tentang manusia berarti membahas tentang kehidupan sosial dan budayanya, tentang tatanan nilai-nilai, peradaban, kebudayaan,lingkungan, sumber alam, dan segala aspek yang menyangkut manusia dan lingkungannya secara menyeluruh.Manusia adalah mahluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, dan mati, dan seterusnya, serta terkait dan berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik baik itu positif maupun negatif.
           Pada hakikatnya, manusia dan lingkungan sangat berhubungan erat, manusia tidak mampu memenuhi kebutuhannya apabila tidak ada lingkungan. Lingkungan amat penting bagi kehidupan manusia. Segala yang ada pada lingkungan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia, karena lingkungan memiliki daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Lingkungan dapat berbentuk lingkungan fisik dan nonfisik. Lingkungan alam dan buatan adalah lingkungan fisik. Sedangkan lingkungan nonfisik adalah lingkungan sosial budaya di mana manusia itu berada. Lingkungan alam adalah keadaan yang diciptakan oleh Allah untuk manusia. Lingkungan buatan adalah dibuat oleh manusia. Lingkungan sosial adalah wilayah tempat berlangsungnya berbagai kegiatan, yaitu interaksi sosial antara berbagai kelompok beserta pranatanya dengan simbol dan nilai, serta terkait dengan ekosistem (sebagai komponen lingkungan alam) dan tata ruang atau peruntukan ruang (sebagai bagian dari lingkungan binaan/buatan).






B.     Kualitas Penduduk dan Lingkungan dengan Kesejahteraan Manusia

1.      Hubungan Penduduk dengan Lingkungan
Hubungan Penduduk dengan Lingkungan dan Kesejahteraan Penduduk pada dasarnya adalah orang-orang yang tinggal disuatu tempat yang secara bersama-sama menyelenggarakan kehidupannya. Penduduk Negara adalah orang-orang yang bertempat tinggal di suatu wilayah Negara, tunduk pada kekuasaan politik Negara dan menjalani kehidupannya di bawah tata aturan Negara yang bersangkutan. Hal yang berkaitan dengan penduduk Negara meliputi :

a.       Aspek kualitas penduduk, mencakup tingkat pendidikan, keterampilan, etos kerja, dan kepribadian.

b.  Aspek kuantitas penduduk yang mencakup jumlah penduduk, pertumbuhan, persebaran, perataan, dan perimbangan penduduk di tiap wilayah Negara.

Penduduk dengan segala aktivitasnya akan memberikan dampak terhadap lingkungan. Demikian pula makin meningkatnya upaya pembangunan menyebabkan makin meningkat dampak terhadap lingkungan hidup. Dampak lingkungan hidup adalah pengaruh perubahan pada lingkungan hidup yang diakibatkan oleh suatu usaha atau kegiatan.
 Lingkungan hidup bisa berdampak positif dan negatif bagi kesejahteraan penduduk. Contoh perubahan positif : pembangunan jalan-jalan raya yang bisa menghubungkan daerah-daerah yang sebelumnya terisolir penghijauan, penanaman turus jalan. Perubahan yang positif dari lingkungan tersebut tentu dapat memberikan keuntungan dan sumber kesejahteraan bagi penduduk. Contoh negative yaitu kerusakan lingkungan hidup. Kesejahteraan hidup penduduk Negara sangat ditentukan oleh kualitas penduduk yang bersangkutan. Kulitas penduduk mencerminkan kualitas insani dan sumber daya manusia yang dimiliki Negara.



2.      Hubungan Lingkungan dengan Kesejahteraan Manusia
Lingkungan dapat memberikan sumber kehidupan agar manusia dapat hidup sejahtera. Lingkungan hidup menjadi sumber dan penunjang hidup. Dengan  demikian, lingkungan mampu memberikan kesejahteraan dalam hidup manusia. Pada masa sekarang, manusia tetap menginginkan lingkungan sebagai tempat maupun sumber kehidupannya yang dapat mendukung kesejahteraan hidup.
Melalui ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia mengusahakan lingkungan yang sebelumnya tidak memiliki daya dukung serta lingkungan yang tidak dapat untuk hidup (unhabitable) menjadi lingkungan yang memiliki daya dukung yang baik dan bersifathabitable. Contoh : manusia membangun bendungan, dam, atau waduk guna menampung air. Air tersebut digunakan untuk cadangan jika terjadi kemarau panjang, air bendungan digunakan untuk mengairi sawah-sawah waega. Air juga digunakan sebagai penggerak untuk pembangkit listrik. Daerah-daerah yang sebelumnya gersang, seperti daerah gurun di Arab sekarang ini sudah bisa ditanami pepohonan. Manusia membuat saluran khusus untuk menyalurkan air sungai ke wilayah tersebut. [1]
Bahkan, dalam waktu tertentu dibuat hujan buatan. Dewasa ini, manusia dengan kemampuan ilmu pengetahuan yang maju dan teknologi modern dapat mengatasi keterbatasan lingkungan, terutama yang bersifat fisik atau lingkungan alam. Daerah-daerah yang pada masa lalu dianggap tidak mungkin dapat digunakan sebagai tempat hidup, sekarang ini dimungkinkan. Daerah itu sekarang mampu memberi kesejahteraan bagi hidup manusia berkat penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah meningkatkan kualitas hidup manusia melalui penciptaan lingkungan hidup yang mendukungnya.
Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan, dan pengembangan lingkungan hidup. Pengelolaan lingkungan memiliki tujuan sebagai berikut:
a)      Mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan hidup sebagai tujuan membangun manusia seutuhnya ,
b)      Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana.
c)      Mewujudkan manusia sebagai Pembina lingkungan hidup.
d)     Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan yang akan dating.
e)      Melindungi Negara terhadap dampak kegiatan di luar wilayah Negara yang menyebabkan kerusakan dan pencemaran lingkungan.

Hakikat pengelolaan lingkungan hidup oleh manusia adalah bagaimana manusia melakukan berbagai upaya agar kualitas manusia meningkat sementara kualitas lingkungan juga semakin baik. Lingkungan yang berkualitas pada akhirnya akan memberikan manfaat bagi manusia, yaitu meningkatkan kesejahteraan dimana tidak ada manusia yang merasa terancam akan terjadinya bencana alam.

C.     Problema dalam Kehidupan Sosial

Problema sosial merupakan persoalan karena menyangkut tata kelakuan yang abnormal, amoral, berlawanan, dengan hukum, dan bersifat merusak. Problema sosial menyangkut nilai-nilai sosial dan moral yang menyimpang sehingga perlu diteliti, diperbaiki, bahkan untuk dihilangkan. Problema sosial yang terjadi dan dihadapi masyarakat banyak dan  dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

a.       Problema sosial karena faktor ekonomi, seperti kemiskinan, kelaparan, dan pengangguran.
b.      Problema sosial karena faktor biologis, seperti wabah penyakit.
c.       Problema sosial karena faktor psikologis, seperti bunuh diri, sakit jiwa, dan disorganisasi.
d.      Problema sosial karena faktor kebudayaan, seperti perceraian, kejahatan, kenakalan anak, konflik ras, dan konflik keagamaan[2].

D.     Isu-Isu Penting tentang Persoalan Lintas Budaya dan Bangsa

Isu-isu penting yang menjadi persoalan lintas budaya dan bangsa pada umumnya merupakan isu global yang menjadi keprihatinan umat manusia sedunia. Merupakan isu global karena persoalan ini tidak hanya dihadapi umat manusia dalam suatu Negara atau wilayah tertentu, tetapi melanda ke berbagai belahan dunia[3]. Berikut ini adsalah isu-isu yang mengenai lingkungan dan isu mengenai kemanusiaan, yaitu :

1)      Isu tentang Lingkungan

a.       Kekurangan Pangan
Kekurangan pangan menciptakan kekhawatiran berbagai pihak. Dunia pun diliputi kekhawatiran itu, karena pertambahan penduduk yang tinggi, terutama di negara-negara berkembang. Kekurangan pangan menciptakan gejala serius berupa kelaparan, karena pangan itu merupakan kebutuhan pokok manusia yang hakiki.
b.      Kekurangan Sumber Air Bersih
     Kekurangan Sumber Air Bersih sejak dulu air diakui sebagai sumber kehidupan. Khususnya air bersih banyak dimanfaatkan manusia untuk berbagai keperluan, terutama sekali untuk minum. Kurangnya ketersediaan air bersih berarti telah terjadi kelangkaan air sebagai sumber kehidupan. Tidak tersedianya air bersih dapat memicu timbulnya berbagai macam penyakit, seperti kolera, tifus, malaria, demam berdarah, dan penyakit lain yang menular.
c.       Polusi atau Pencemaran
Polusi atau pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, atau komponen lain kedalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukkannya[4].
Pencemaran dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu : pencemaran udara, air, dan tanah. Pencemar udara dapat berupa gas dan partikel. Contohnya : gas, Gas CO, CO2, dan batu bara. Polusi air dapat disebabkan oleh pembuangan limbah industri, sisa insektisida, dan pembuangan sampah domestik, sampah organik, dan fosfat. Pencemaran tanah disebabkan oleh sampah-sampah plastik yang sukar hancur, botol, karet sintesis, pecahan kaca, dan kaleng; detergen yang bersifatnonbiodegradable(secara alami sulit diuraikan) dan zat kimia dari buangan pertanian, misalnya insektisida[5].
d.      Perubahan iklim
Sumber energi fosil (minyak bumi, batu bara, dan gas alam) yang dihasilkan oleh banyak pembangkit energi mengakibatkan terjadinya pencemaran udara. Perubahan iklim mengakibatkan adanya perubahan-perubahan yang tidak terkirakan sebelumnya, seperti peningkatan suhu, melelehnya gunung es permukaan air laut naik, banyaknya banjir dan badai, serta musim panas yang semakin panjang[6].
2)      Isu Tentang Kemanusiaan
a.       Kemiskinan
Kemiskinan merupakan masalah global yang sering dihubungkan dengan kebutuhan, kesulitan, dan kekurangan di berbagai keadaan hidup.
b.      Konflik
Konflik atau Perang Konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) di mana salah satu berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. Perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan dan lain sebagainya.
c.       Wabah Penyakit
Wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitaannya meningkat secara nyata, melebihi keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka. Sumber penyakit dapat berasal dari manusia, tumbuhan, dan benda-benda yang mengandung atau tercemar penyakit, serta yang menimbulkan wabah. Wabah membahayakan kesehatan masyarakat karena dapat mengakibatkan sakit, cacat, dan kematian[7].
Menurut Diamond, ada empat masalah utama dalam lingkungan global, yaitu:
1.Pertumbuhan populasi manusia (human population growth) 2.Populasi dan degradasi ekosistem (ecosystem degradation and population)
3.Masalah air
4.Masalah pangan[8].

Masalah lainnya, yaitu:
1.Masalah perusakan hutan dan habitatnya
2.Masalah tanah (erosi, hilangnya kesuburan tanah)
3.Masalah pengelolaan air
4.Masalah perburuan
5.Masalah penangkapan ikan
6.Masalah spesies yang punah
7.Masalah pertumbuhan penduduk
Berikut adalah peringkat negara-negara di dunia berdasarkan jumlah penduduk tahun 2005:
1.Republik Rakyat Cina ( 1.306.313.812 jiwa)
2.India ( 1.103.600.000 jiwa)
3.Amerika Serikat (98.186.698 jiwa)
4.Indonesia (241.973.879 jiwa)
5.Brasil (86.112.794 jiwa)
6.Pakistan (162.419.946 jiwa)
7.Bangladesh (144.319.628 jiwa)
8.Rusia (143.420.309 jiwa)
9.Nigeria (128.771.988 jiwa)
10.Jepang (127.417.244 jiwa)[9].

Upaya Pelestarian Lingkuan Hidup dalam Pembangunan Berkelanjutan melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah atau Pemimpin Negara saja, melainkan tanggung  jawab setiap insan di bumi, dari balita sampai manula. Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing.
Sekecil apa pun usaha yang kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi generasi anak cucu kita kelak. Upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi rakyatnya tanpa harus menimbulkan kerusakan lingkungan ditindaklanjuti dengan menyusun program pembangunan berkelanjutan yang sering disebut sebagai pembangunan berwawasan lingkungan. 
Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas manusia secara bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan dikenal dengan nama Pembangunan Berkelanjutan. Konsep pembangunan berkelanjutan merupakan kesepakatan hasil KTT Bumi di Rio de Jeniro tahun 1992. Di dalamnya terkandung 2 gagasan penting, yaitu:

a)      Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk menopang hidup.
b)      Gagasan keterbatasan, yaitu keterbatasan kemampuan lingkungan untuk   memenuhi kebutuhan baik masa sekarang maupun masa yang akan datang[10].

Adapun ciri-ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan adalah sebagai berikut:

1.Menjamin pemerataan dan keadilan.
2.Menghargai keanekaragaman hayati.
3.Menggunakan pendekatan integratif.
4.Menggunakan pandangan jangka panjang[11].

Beberapa upaya yang dapat dilakukan masyarakat berkaitan dengan pelestarian
lingkungan hidup antara lain:

1.      Pelestarian tanah
Terjadinya bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan peristiwa yang berkaitan dengan masalah tanah. Banjir telah menyebabkan pengikisan lapisan tanah oleh aliran air yang disebut erosi yang berdampak pada hilangnya kesuburan tanah serta terkikisnya lapisan tanah dari permukaan bumi. Tanah longsor disebabkan karena tak ada lagi unsur yang menahan lapisan tanah pada tempatnya sehingga menimbulkan kerusakan.
Jika hal tersebut dibiarkan terus berlangsung, maka bukan mustahil jika lingkungan berubah menjadi padang tandus. Upaya pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakkan kegiatan menanam pohon atau penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu dibangun terasering atau sengkedan, sehingga mampu menghambat laju aliran air hujan.

2.      Pelestarian udara
Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap organisme bernapas memerlukan udara. Kalian mengetahui bahwa dalam udara terkandung beranekaragam gas, salah satunya oksigen. Udara yang kotor karena debu atau pun asap sisa pembakaran menyebabkan kadar oksigen berkurang. Keadaan ini sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup setiap organisme. Maka perlu diupayakan kiat-kiat untuk menjaga kesegaran udara lingkungan agar tetap bersih, segar, dan sehat. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara lain:

a)         Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita. Tanaman dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia. Tanaman mampu memproduksi oksigen melalui proses fotosintesis. Rusaknya hutan menyebabkan jutaan tanaman lenyap sehingga produksi oksigen bagi atmosfer jauh berkurang, di samping itu tumbuhan juga mengeluarkan uap air, sehingga kelembapan udara akan tetap terjaga.

b)         Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik pembakaran hutan maupun pembakaran mesin Asap yang keluar dari knalpot kendaraan dan cerobong asap merupakan penyumbang terbesar kotornya udara di perkotaan dan kawasan industri. Salah satu upaya pengurangan emisi gas berbahaya ke udara adalah dengan menggunakan bahan industri yang aman bagi lingkungan, serta pemasangan filter pada cerobong asap pabrik.

c)         Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon di atmosfer Gas freon yang digunakan untuk pendingin pada AC maupun kulkas serta dipergunakan di berbagai produk kosmetika, adalah gas yang dapat bersenyawa dengan gas ozon, sehingga mengakibatkan lapisan ozon menyusut. Lapisan ozon adalah lapisan di atmosfer yang berperan sebagai filter bagi bumi, karena mampu memantulkan kembali sinar ultraviolet ke luar angkasa yang dipancarkan oleh matahari. Sinar ultraviolet yang berlebihan akan merusakkan jaringan kulit dan menyebabkan meningkatnya suhu udara. Pemanasan global terjadi di antaranya karena makin menipisnya lapisan ozon di atmosfer.

3.      Pelestarian hutan
Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga kini tanpa diimbangi dengan penanaman kembali, menyebabkan kawasan hutan menjadi rusak. Pembalakan liar yang dilakukan manusia merupakan salah satu penyebab utama terjadinya kerusakan hutan. Padahal hutan merupakan penopang kelestarian kehidupan di bumi, sebab hutan bukan hanya menyediakan bahan pangan maupun bahan produksi, melainkan juga penghasil oksigen, penahan lapisan tanah, dan menyimpan cadangan air. Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan:

a) Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.
b) Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.
c) Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.
d) Menerapkan sistem tebang–tanam dalam kegiatan penebangan hutan.
e) Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan              mengenai pengelolaan huta.

4.      Pelestarian laut dan pantai
Seperti halnya hutan, laut juga sebagai sumber daya alam potensial. Kerusakan biota laut dan pantai banyak disebabkan karena ulah manusia. Pengambilan pasir pantai, karang di laut, pengrusakan hutan bakau, merupakan kegatan-kegiatan manusia yang mengancam kelestarian laut dan pantai. Terjadinya abrasi yang mengancam kelestarian pantai disebabkan telah hilangnya hutan bakau di sekitar pantai yang merupakan pelindung alami terhadap gempuran ombak. Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara:

a)      Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di areal sekitar pantai.
b)      Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut.
c)      Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan.
d)   Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.

5.      Pelestarian flora dan fauna
Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia, hewan, tumbuhan, dan alam sekitarnya. Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem tersebut akan mengakibatkan gangguan dalam kehidupan. Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak diperhatikan demi kelangsungan hidup manusia. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di antaranya adalah:

a)      Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa.
b)      Melarang kegiatan perburuan liar.
c)      Menggalakkan kegiatan penghijauan



BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan 

Lingkungan adalah suatu media di mana makhluk hidup tinggal, mencari, dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya. Pada hakikatnya, manusia dan lingkungan sangat berhubungan erat, manusia tidak mampu memenuhi kebutuhannya apabila tidak ada lingkungan. Hal ini dikarenakan segala yang ada pada lingkungan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia, karena lingkungan memiliki daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Lingkungan yang berkualitas pada akhirnya akan memberikan manfaat bagi manusia, yaitu meningkatkan kesejahteraan.terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan dan pengendalian Lingkungan hidup. Di kehidupan manusia yang berhubungan dengan lingkungannya, ada kalanya didalamnya mengalami suatu problem atau masalah. Problematika lingkungan sosial budaya yang dihadapi masyarakat bisa berupa dalam hal: interaksi dalam lingkungan sosial, pranata dalam lingkungan sosial, dan problema dalam kehidupan sosial.
Isu-isu penting persoalan lintas budaya dan bangsa dibagi menjadi dua, yaitu isu tentang lingkungan (kekurangan pangan, kekurangan sumber air bersih, polusi atau pencemaran, dan perubahan iklim), dan isu tentang kemanusiaan (kemiskinan, konflik atau perang, wabah penyakit). Sebagai mahluk hidup harus dapat menjaga dan merawat lingkungan karna sudah kita ketahui banyak bahaya yang dapat terjadi apabila kita tidak merawat lingungan seperti: pencemaran, erosi, banjir, penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang buruk (seperti: diare, batuk, gatal-gatal, dll), tanah longsor, kekeringan dan lain..




[1]Aly, Abdullah. Ilmu Alamiah Dasar, (Jakarta: Bumi Aksara: 2009). Hlm. 131-132
[2] Sujarwo.Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar: 2011). Hlm. 76-77
[3] Soerjani .Sumber Daya Alam Dan Kependudukan dalam pembangunan. (Jakarta: UI Press: 1987). Hlm. 55
[4]Mawardi,” Ilmu Sosial Dasar Untuk  UIN, IAIN, STAIN” (Bandung: Pustaka Setia: 2009). Hlm. 111-112
[5] Ibid. Hlm. 114
[6]Ibid. Hal. 116
[7] Aly, Abdullah. Ilmu Alamiah Dasar, (Jakarta: Bumi Aksara: 2009). Hlm. 131-132
[8]Setiadi. Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar. (Jakarta: Kencana Prenada: 1993). Hlm. 125
[9] Ibid. Hlm. 128
[10] Ibid. Hlm 129
[11] Ibid. Hlm. 131
Share:

Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Blogger templates