SUMBER PENDIDIKAN ISLAM
Al Quran adalah firman Allah yang tidak tercampur
sedikitpun dengan perkataan
manusia atau perkataan Nabi sekalipun, Al Qur’an adalah mukzizat karena tidak
ada yang sanggup untuk menandinginya.
manusia atau perkataan Nabi sekalipun, Al Qur’an adalah mukzizat karena tidak
ada yang sanggup untuk menandinginya.
Al secara termonologis menurut Dr. Dawud al Attar
adalah wahyu Allah yang di
turunkan kepada Nabi Muhammad saw secara lafaz ( lisan ) makna serta gaya
bahasa ( uslub ) –nya, yang termaktub dalam mushaf yang di nukil darinya secara
mutawatir.
turunkan kepada Nabi Muhammad saw secara lafaz ( lisan ) makna serta gaya
bahasa ( uslub ) –nya, yang termaktub dalam mushaf yang di nukil darinya secara
mutawatir.
Al Hadist adalah informasi atau apa – apa yang disandarkan
kepada Rasulullah Saw. Berupa ucapan ( qauliah ), perrbuatan ( fi’liyah ) atau
persetujuannya ( taqririyah )
dan sebagainya
dan sebagainya
Fungsi dan Peranan Pendidikan Islam dalam kehidipan manusia.
1.
Sumber
moral
2.
Sumber
informasi hal – hal gaib.
3.
Memberikan
bimbingan rohani
4.
Meningkatkan jiwa-jiwa manusia
5.
Pengawasan
yang paling ampuh
Tujuan Pendidikan Islam
Seperti dalam surat a Dzariyat ayat 56 dan surat Ali Imran ayat 102 itu menjelaskan tentang tujuan Pendidikan Islam. Dan ada beberapa pendapat para pakar :
Menurut al Syaibani, tujuan
pendidikan adalah :
1.
Tujuan
yang berkaitan dengan individu, mencakup perubahan yang berupa Pengetahuan
pengetahuan, tingkah laku masyarakat, tingkah laku jasmani dan rohani dan kemampuan-kemampuan
yang harus dimiliki untuk hidup di dunia dan di akhirat.
2.
Tujuan
yang berkaitan dengan masyarakat, mencakup tingkah laku masyarakat, tingkah laku individu dalam masyarakat,
perubahan kehidupan masyarakat, memperkaya pengalaman masyarakat.
3.
Tujuan
profesional yang berkaitan dengan pendidikan dan pengajaran sebagai ilmu, sebagai
seni, sebagai profesi, dan sebagai kegiatan masyarakat.
Menurut al abrasyi, merinci tujuan akhir pendidikan islam :
1.
Pembinaan
akhlak.
2.
Menyiapkan
anak didik untuk hidup dudunia dan akhirat.
3.
Penguasaan
ilmu.
4.
Keterampilan
bekerja dalam masyrakat.
Prinsip – prinsip Pendidkan Islam
1.
Prinsip-Prinsip
kesinambungan. Terdapat dalam surat al mu’minun ayat 12, surat as- sajadah ayat
9.
2.
Prinsip
pengembangan potensi.
3.
Prinsip
pengembangan ilmu
4.
Prinsip
pembentukan manusia seutuhnya.
Aspek – Aspek Pendidikan Islam.
1.
Aspek
aqidah
2.
Aspek
akhlaq
3.
Aspek
Ibadah
Pendidikan dalam Pendidikan Islam
A.
Ciri
– ciri Pendidikan Islam.
1.
Menuju
kepada Al Qur’an dan hadis
2.
Saling
berwasiat, berkasih sayang dalam kebenran.
3.
Menerapkan
materi dan metode menurut keadaan peserta didik.
4.
Materi
yang disampaikan menurut dengan kemampuan peserta didik.
B.
Konsep
Pendidikan Islam.
1.
Pendidikan
yang membentuk pribadi muslim seutuhnya.
2.
Menurut
Pendidikan Islam manusia yang ingin dilahirkan memiliki keseimbangan, fisik, psikis berkesinambungan antara ilmu
dan akhlak.
Peserta didik dalam Pendidikan Islam.
A.
Definisi
Peserta Didik
Secara etimologi adalah
anak didik yang
mendapat pengajaran ilmu.
Secara terminologi peserta didik
adalah anak didik
atau individu yang
mengalami perubahan, perkembangan
sehingga masih memerlukan
bimbingan dan arahan dalam membentuk kepribadian serta
sebagai bagian dari
struktural proses pendidikan.
B.
Kriteria
peserta didik. .
Syamsul nizar mendeskripsikan
enam kriteria peserta didik, yaitu :
1.
peserta
didik bukanlah miniatur orang dewasa tetapi memiliki dunianya sendiri
2.
peserta
didik memiliki periodasi perkembangan dan pertumbuhan
3.
peserta
didik adalah makhluk Allah yang memiliki perbedaan individu baik
disebabkan oleh
faktor bawaan maupun lingkungan dimana ia berada.
4.
peserta
didik merupakan dua unsur utama jasmani dan rohani, unsur jasmani memiliki daya
fisik, dan unsur rohani memiliki daya akal hati nurani dan nafsu
5.
peserta
didik adalah manusia yang memiliki potensi atau fitrah yang dapat
dikembangkan
dan berkembang secara dinamis.
C.
Ciri
– ciri peserta didik
1.
berkemauan
keras untuk berkembang
2.
ingin
menjadi diri sendiri (memperoleh kemampuan)
Lembaga Pendidikan Islam
A.
Pengertian
Pendidikan Islam.
Ensiklopedi Indonesia, lembaga pendidikan yaitu suatu wadah
pendidikan yang dikelola demi mencapai hasil pendidikan yang diinginkan.
Secara terminology lembaga pendidikan
Islam adalah suatu wadah, atau tempat
berlangsungnya proses pendidikan
Islam, lembaga pendidikan
itu mengandung konkirit berupa
sarana dan prasarana dan juga pengertian yang abstrak,
dengan adanya norma- norma
dan peraturan- peraturan
tertentu, serta penanggung jawab
pendidikan itu sendiri. Lebaga Pendidikan Islam yang sesungguhnya tidak terbatas konsep institusi atau lembaga kependidikan semata,
tetapi mencangkup segala
sesuatu yang mengalami atau melakukan
perubahan.
B.
Visi
dan Misi Kelembagaa Pendidikan Islam
1.
Visi
: Adalah kemampuan melihat sesuatu atau menangkap inti atau pokok
persoalan.
2.
Misi:
adalah pekerjaan atau tindakan yang ingin dilakukan untukmencapai tujuantujuan.
.
BENTUK- BENTUK KELEMBAGAAN PENDIDIKAN ISLAM
A.
Madrasah
atau Sekolah Islam.
Madrasah adalah lembaga penyelenggara kegiatan belajar secara
terpadu dan sistematis. Prosedur pendidikanya diatur sedemikian rupa, ada guru,
siswa Jadwal pelajaran yang berpedoman pada kurikulum silabus dan GBPP , jam-
jam tertentu waktu belajar serta di lengkapi dengan sarana dan fasilitas
pendidikan, baik perangkat keras maupun lunak.
B.
Pesantren
Pesantren dimaknai sebagai asrama dan tempat murid-murid mengaji, yang bertujuaan untuk menguatkan , meningkatkan
pengetahuan agama Islam. Ada beberapa karakteristik Pesantren : pondok, Masjid,
Santri , Kiai, Metode pengajaran kitab- kitab.
C.
TPA
atau TPQ.
Lembaga pendidikan di luar sekolah yang berfungsi sebagai
pengajaran dasar- dasar pelaksanaan ibadah dalam agama Islam, oleh sebab itu
bersifat alamiah. Sangat perlu menghindari bentuk- bentuk pemaksaan dalam
pembelajaran.
D.
Majelis
Ta’lim
E.
Lembaga
Pendidikan Non formal.
PENDEKATAN METODE DAN MEDIA PENDIDIKAN ISLAM
A.
Hakekat Metode Pendidikan Islam.
Ahmad Tafsir secara umum membatasi bahwa metode pendidikan
adalah semua cara yang digunakan dalam upaya mendidik. Kemudian Abdul Munir
Mulkan, mengemukakan bahwa metode Pendidikan adalah suatu cara yang dipergunakan
untuk menyampaikan atau mentransformasikan isi atau bahan pendidikan kepada
anak didik. Metode tersebut dikaitkan dengan pendidikan Islam, dapat membawa
arti sebagai jalan untuk menanamkan pengetahuan agama pada diri seseorang
sehingga dapat terlihat dalam pribadi objek sasaran, yaitu pribadi Islami.
B.
Prinsip- prinsip Metode Pendidikan Islam.
Metode pendidikan islam adalah mengadakan aplikasi
prinsip-prinsip psikologis dan paedagogis sebagai kegiatan antar hubungan
pendidikan yang tereasilasi melalui penyampaian keterangan dan pengetahuan agar
siswa mengetahui, memahami, menghayati dan meyakini materi yang diberikan,
serta meningkatkan keterampilan oleh pikiran. Selain itu, tugas utama metode
tersebut adalah membuat perubahan dalam sikap dan minat serta memenuhi nilai
dan norma yang berhubungan dengan pelajaran dan perubahan dalam pribadi dan
bagaimana faktor-faktor
tersebut diharapkan menjadi pendorong kearah perbuatan nyata.
tersebut diharapkan menjadi pendorong kearah perbuatan nyata.
BENTUK PENDEKATAN METODE PENDIDIKAN ISLAM
A.
Pendekatan Tilawah
Pendekatan Ini meliputi membacakan ayat-ayat Alloh yang
bertujuan memandang
fenomena alam sebagai tanda kekuasannya, hal ini mempunyai indikasi tafakkur
(berfikir) dan tadzakkur (berdzikir) sedangkan aplikasinya adalah pembentukan
kelompok ilmiah, dan kegiatan ilmiah lainnya, dengan landasan Al-Qur`an dan AlHadist misalnya pengkajian, penelitian dan lain sebagainya.
fenomena alam sebagai tanda kekuasannya, hal ini mempunyai indikasi tafakkur
(berfikir) dan tadzakkur (berdzikir) sedangkan aplikasinya adalah pembentukan
kelompok ilmiah, dan kegiatan ilmiah lainnya, dengan landasan Al-Qur`an dan AlHadist misalnya pengkajian, penelitian dan lain sebagainya.
B.
Pendekatan Tazkiyah
Pendekatan ini diartikan dengan menyucikan dirinya
dengan cara amar ma’ruf
nahyil mungkar (tindakan proaktif dan reaktif), untuk menjaga kebersihan dirinya
dari laingkunganny, jelas indicator pendekatan ini fisik, psikis dan sosial.
Aplikasinya adalah dengan gerakan kebersihan, ceramah, tabligh, serta
pengembangan kontrol sosial.
nahyil mungkar (tindakan proaktif dan reaktif), untuk menjaga kebersihan dirinya
dari laingkunganny, jelas indicator pendekatan ini fisik, psikis dan sosial.
Aplikasinya adalah dengan gerakan kebersihan, ceramah, tabligh, serta
pengembangan kontrol sosial.
C.
Pendekatan Ta’lim Al-Kitab
Pendekatan ini bertujuan untuk membaca, memahami
menghayati dan
merenungkan Al-Qur`an dan As-Sunnah sebagai pedomannya.
merenungkan Al-Qur`an dan As-Sunnah sebagai pedomannya.
D.
Pendekatan Ta’lim Al-Hikmah
Indikator utama dalam pendekatan ini adalah mengadakan
interprestasi dan
perenungan terhadap pendekatan al-kitab.
perenungan terhadap pendekatan al-kitab.
KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM
A.
Hakekat Kurikulum.
Hakikat kurikulum adalah kegiatan yang mencakup
berbagai rencana kegiatan peserta didik yang terperinci berupa bentuk-bentuk
bahan pendidikan, saran-saran strategi belajar, dan hal-hal yang mencakup pada
kegiatan yang bertujauan mencapai tujuan yang diinginkan.
B.
Dasar – dasar Kurikulum
Dasar kurikulum adalah kekuatan-kekuatan utama yang mempengaruhi
dan membentuk mareti kurikulum, susunan atau organisasi kurikulum. Dalam
perspektif islam, bahwa suatu kurikulum dapat dijadikan alat untuk mencapai
tujuan pendidikan.
1. Dasar Religi
Dasar yang ditetapkan berdasarkan nilai-nilai ilahi
yang tertuang dalam AlQur’an maupun As-sunnah, karena kedu kitab merupakan
nilai kebenaran yang universal, abadi dan bersifat futuristik.
2. Dasar Falsafah
Dasar ini memberikan arah dan kompas tujuan pendidikan
islam, dengan dasar filosofis, sehingga susunan kurikulum mengandung suatu
kebenaran, terutama kebenaran dibidang nilai-nilai ebagai pandangan hidup yang diyakini
sebagai suatu kebenaran.
3. Dasar Psikologis
Dasar ini mempertimbangkan tehapan psikis peserta
didik, yang berkaitan dengan perkembangan jasmani , intlektual, bahasa, emosi,
sosial, kebutuhan dan kegiatan individu, minat dan kecakapan.
4. Dasar Sosiologi
Dasar sosiologi memberikan implikasi bahwa kurikulum
pendidikan memegang
peran penting terhadap penyampaian dan pengembangan kebudayaan, proses
sosialisasi individu, dan rekontruksi masyarakat. Meskipun sering kita temikan
kesulitan bentuk-bentuk- kebudayaan macam apa yang patut disampaikan serta ke
arah mana proses sosialisasi, dan bentuk masyarakat yang bagai mana yang ingin di
kotruksikan sesuai dengan tuntunan masyarakat
peran penting terhadap penyampaian dan pengembangan kebudayaan, proses
sosialisasi individu, dan rekontruksi masyarakat. Meskipun sering kita temikan
kesulitan bentuk-bentuk- kebudayaan macam apa yang patut disampaikan serta ke
arah mana proses sosialisasi, dan bentuk masyarakat yang bagai mana yang ingin di
kotruksikan sesuai dengan tuntunan masyarakat
C.
Orientasi Kurikulum Pendidikan Islam.
1.
Orientasi Pelestarian Nilai- Nilai
Dalam pandangan Islam, nilai terbagi atas dua macam,
yaitu nilai yang turun dari Allah atau nilai Ilahiah dan nilai insaniah yaitu
nilai yang tumbuh dan berkembang dari peradaban manusia. Dari kedua nilai ini
akan membentuk norma – norma atau kaidah – kaidah kehidupan yang dianut dan
melembaga pada masyarakat yang mendukungnya.
2.
Orientasi pada Kebutuhan Sosial
Orientasi kurikulum adalah bagaimana memberikan
kontribusi positif dalam perkembangan social dan kebutuhannya, sehingga out put
di lembaga pendidikan mampu menjawab masalah- masalah yang dihadapi masyarakat.
3.
Orientasi pada Tenaga Kerja
Manusia sebagai makhluk biologis yang memiliki unsur
mekanisme jasmaniah yang membutuhkan kebutuhan – kebutuhan lahiriah. Maka dari
itu kurikulum pendidikan diarahkan agar dapat memenuhi kebutuhan kerja. Setelah
lulus dari lembaga sekolah peserta didik diharapkan memiliki kemampuan dan
ketrampilan yang profesional, produktif, kreatif, dan inovatif sehingga mampu
mendayagunakan sumber daya alam secara positif.
4.
Orientasi pada Peserta Didik
Kurikulum ini diarahkan agar dapat memenuhi kebutuhan peserta
didik yang disesuaikan dengan bakat, minat dan kemampuannya yang meliputi
kognitif, afektif dan psikomotorik.
5.
Orientasi pada masa depan Perkembangan Iptek
Kemajuan suatu zaman ditandai oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta produk- produk yang dihasilkannya. Dengan adanya kemajuan iptek
ini tuntutan kita adalah membuat dan mengimplikasikan kurikulum pendidikan yang
selaras dengan kemajuan iptek, sehingga produk yang di hasilkan bukan hanya
membentuk insan yang bertaqwa kepada Allah saja, akan tetapi bisa mengahasilkan
sarjana - sarjana tehnologi yang bertaqwa
PERIODESASI PENDIDIKAN ISLAM
Periodisasi Sejarah Pendidikan Islam Dr. Nasution membagi sejarah
ke dalam tiga periode, yaitu periode klasik, pertengahan dan modern. Kemudian
perinciannya dapat dibagi menjadi 5 masa, yaitu:
1.
Masa hidupnya Muhammad SAW ( 571- 632 M)
2.
Masa khulafaur Rosyidin (632- 661 M)
3.
Masa kekuasaan Muawiyah di Damsyik ( 661- 750 M)
4.
Masa kekuasaan Abbasiyah di Bagdad (750- 1250 M)
5.
Masa dari jatuhnya kekholifahan di Bagdad tahun 1250 M sampai
sekarang.
Pembagian 5 masa di atas dalam kaitannya dengan periodesasi
sejarah pendidikan Islam berkaitan dengan sejarah Islam di Indonesia dengan
fase sebagai berikut:
1. Fase datangnya Islam ke Indonesia
2. Fase pengembangandengan melalui proses adaptasi
3. Fase berdirinya kerajaan- kerajaan Islam ( proses
politik)
4. Fase datangnya orang barat ( zaman penjajahan Belanda)
5. Fase penjajahan Jepang
6. Fase Indonesia merdeka
7. Fase pembangunan (Masa OrdeBaru)
EVALUASI PENDIDIKAN ISLAM
A.
Pengertian evaluasi
Secara etimologi kata evaluasi berasal dari bahasa
Inggris: evaluation, akar katanya value yang berarti nilai atau harga. Nilai
dalam bahasa Arab disebut Al- Qimah atau Al taqdir . Dengan demikian secara
harfiah, evaluasi pendidikan al-taqdiir al tarbawiy dapat diartikan sebagai
penilaian dalam bidang pendidikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
kegiatan pendidikan . Sedangkan secara terminologi evaluasi merupakan kegiatan
yang terencana untuk mengetahui keadaan sesuatu obyek dengan menggunakan
intrument dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur memperoleh kesimpulan.
B.
Tujuan evaluasi
1. Untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai
oleh siswa dalam suatu kurun waktu proses belajar tertentu.
2. Untuk mengetahui posisi atau kedudukan seorang siswa di
dalam kelompok
kelasnya.apakah sisiwa tersebut termasuk kategori lambat,sedang,atau cepat.
kelasnya.apakah sisiwa tersebut termasuk kategori lambat,sedang,atau cepat.
3. Untuk mengetahui tingkat usaha yang dilakukan seorang
siswa dalam belajar, apakah menunjukan tingkat usaha yang efisien atau tidak.
4. Untuk mengetahui hingga sejauh mana seorang siswa telah
mendayagunakan kafasitas kognitifnya.
5. Untuk mengetahui tingkat daya guna dan hasil guna
metode mengajar yang telah
digunakan oleh seorang guru dalam proses belajar-mengajar
digunakan oleh seorang guru dalam proses belajar-mengajar
C.
Fungsi evaluasi
Menurut A. Tabrani Rusyan dan kawan-kawan, mengatakan
bahwa evaluasi
mempunyai fungsi :
mempunyai fungsi :
1.
Untuk mengetahui tercapainya tidaknya tujuan instruksional secara
komprehensif
yang meliputi aspek pengetahuan, sikap dan tingkah laku.
yang meliputi aspek pengetahuan, sikap dan tingkah laku.
2.
Sebagai umpan balik yang berguna bagi tindakan berikutnya dimana
segi-segi yang sudah dapat dicapai lebih ditingkatkan lagi dan segi-segi yang
dapat merugikan sebanyak mungkin dihindari.
3.
Bagi pendidik, evaluasi berguna untuk mengatur keberhasilan proses
belajar
mengajar bagi peserta didik berguna untuk mengetahui bahan pelajaran yang
diberikan dan di kuasai, dan bagi masyarakat untuk mengetahui berhasil atau tidaknya program-program yang dilaksanakan.
mengajar bagi peserta didik berguna untuk mengetahui bahan pelajaran yang
diberikan dan di kuasai, dan bagi masyarakat untuk mengetahui berhasil atau tidaknya program-program yang dilaksanakan.
4.
Untuk memberikan umpan balik kepada guru sebagai dasar untuk
memperbaiki
proses belajar mengajar dan mengadakan program remedial bagi murid.
proses belajar mengajar dan mengadakan program remedial bagi murid.
5.
Untuk menentukan angka kemajuan atau hasil belajar.
6.
Untuk menempatkan murid dalam situasi belajar mengajar yang tepat.
7.
Untuk mengenal latar belakang murid yang mengalami
kesulitan-kesulitan belajar
D.
Prinsip- prinsip evaluasi.
1.
Keterpaduan
Materi dan metode pengajaran dan evaluasi merupakan tiga kesatuan terpadu, yang tidak boleh dipisahkan.
Materi dan metode pengajaran dan evaluasi merupakan tiga kesatuan terpadu, yang tidak boleh dipisahkan.
2.
Keterlibatan Siswa
Hal
ini berkaitan erat dengan metode belajar CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif), untuk
mengetahui sejauh mana siswa berhasil dalam kegiatan belajar mengajaar yang dijalaninya,
siswa membutuhkan evaluasi.
3.
Koherensi
Evaluasi yang disajikan harus sesuai dengan ranah kemampuan yang hendak diukur
Evaluasi yang disajikan harus sesuai dengan ranah kemampuan yang hendak diukur
4.
Pedagogis
Evaluasi
yang diterapkan adalah upaya perbaikan sikap dan tingkah laku ditinjau dari
segi pedagogis
5.
Akuntabilitas
Sejauh mana keberhasilan program pengajaran perlu dissampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan pendidikan sebagai laporan pertanggung jawaban (accountability)
Sejauh mana keberhasilan program pengajaran perlu dissampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan pendidikan sebagai laporan pertanggung jawaban (accountability)
6.
Berkelanjutan
Evaluasi harus dilakukan secara terus-menurus dari waktu kewaktu, untuk mengetahui secara menyeluruh perkembangan peserta didik
Evaluasi harus dilakukan secara terus-menurus dari waktu kewaktu, untuk mengetahui secara menyeluruh perkembangan peserta didik
7.
Menyeluruh
Evaluasi harus dilakukan secara menyeluruh, yakni mencakup aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik dan meliputi seluruh materi ajar
serta berdasarkan pada strategi dan prusuder penilaian.
Evaluasi harus dilakukan secara menyeluruh, yakni mencakup aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik dan meliputi seluruh materi ajar
serta berdasarkan pada strategi dan prusuder penilaian.
8.
Bermakna
9.
Adil dan objektif
10. Terbuka
11. Ikhlas
12. Praktis
13. Dicatat dan akurat
E.
Jenis- jenis evaluasi.
1. Penilaian Formatif, yaitu penilaian untuk mengetahui
hasil belajar yang
dicapai oleh para peserta didik setelah menyelesaikan program dalam
satuan materi pokok pada suatu bidang studi tertentu.
dicapai oleh para peserta didik setelah menyelesaikan program dalam
satuan materi pokok pada suatu bidang studi tertentu.
2. Penilaian sumatif, yaitu penilaian yang dilakukan
terhadap hasil belajar
peserta didik yang telah selesai mengikuti pembelajaran dalam satu catur
wulan/semester
peserta didik yang telah selesai mengikuti pembelajaran dalam satu catur
wulan/semester
3. Penilaian penempatan (Placement) yaitu penilaian
tentang pribadi
peserta didik untuk kepentingan penempatan didalam situasi belajar yang sesuai
dengan kondisi peserta didik.
peserta didik untuk kepentingan penempatan didalam situasi belajar yang sesuai
dengan kondisi peserta didik.
4. penilaian diagnostic, yaitu penilaian yang dilakukan
terhadap hasil
penganalisaan tentang keadaan belajar peserta didik baik berupa
kesulitan atau hambatan yang ditemui dalam proses pembelajaran.
penganalisaan tentang keadaan belajar peserta didik baik berupa
kesulitan atau hambatan yang ditemui dalam proses pembelajaran.
AKHLAQ DALAM PENDIDIKAN ISLAM
A.
Pengertian Akhlaq.
Kata akhlaq merupakan bentuk jamak dari kata khilqun
atau khuluqun, secara
etimologis tabiat, budi pekerti, kebiasaan. Kata akhlaq terdapat dalam Al Qur’an : surat Al Qalam ( 68 ), 4 : “Dan sesungguhnya kamu benar- benar berbudi pekerti yang anggung “. Al Qalam. Dalam hadis : “ Sesunggunya aku hanya diutus oleh Allah untuk menyempurnakan akhlaq manusia.” ( H.R Ahmad ).
etimologis tabiat, budi pekerti, kebiasaan. Kata akhlaq terdapat dalam Al Qur’an : surat Al Qalam ( 68 ), 4 : “Dan sesungguhnya kamu benar- benar berbudi pekerti yang anggung “. Al Qalam. Dalam hadis : “ Sesunggunya aku hanya diutus oleh Allah untuk menyempurnakan akhlaq manusia.” ( H.R Ahmad ).
Sedangkan menurut istilah akhlaq : daya kekuatan jiwa
yang mendorong
lahirnya perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa melalui proses pemikiran,
pertimbangan, atau penelitian.
lahirnya perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa melalui proses pemikiran,
pertimbangan, atau penelitian.
Menurut Imam Al Gazali akhlaq : suatu sifat yang
tertanam dalam jiwa yang dari padanya timbul perbuatan – perbuatan dengan
mudah, dengan tidak memerlukan
pertimbangan, pikiran terlebih dahulu
pertimbangan, pikiran terlebih dahulu
B.
Bentuk – bentuk Ahlaq
1.
Akhlaq terhadap Allah
2.
Akhlaq kepada Manusia
3.
Akhlaq kepada diri sendiri
4.
Akhlaq kepadan ibu bapak
5.
Akhlaq kepada keluarga
PERANAN GURU DALAM PENDIDIDKAN ISLAM
A.
Definisi Guru
Dalam bahasa Arab istilah yang mengacu kepada
pengertian guru lebih banyak lagi seperti al-alim (jamaknya ulama) atau al-mu’allim,
yang berarti orang yang mengetahui dan banyak digunakan para ulama/ahli
pendidikan untuk menunjuk
pada hati guru. Selain itu ada pula sebagian ulama yang menggunakan istilah almudarris untuk arti orang yang mengajar atau orang yang member pelajaran.
Selain itu terdapat pula istilah ustadz untuk menunjuk kepada arti guru yang
khusus mengajar bidang pengetahuan agama islam. Jadi, guru yang dimaksud
disini adalah pendidik yang memberikan pelajaran kepada murid, biasanya guru
adalah pendidik yang memegang mata pelajaran di sekolah.
Imam Al-Ghazali berpendapat bahwa kompetensi personal-religius mencakup:
pada hati guru. Selain itu ada pula sebagian ulama yang menggunakan istilah almudarris untuk arti orang yang mengajar atau orang yang member pelajaran.
Selain itu terdapat pula istilah ustadz untuk menunjuk kepada arti guru yang
khusus mengajar bidang pengetahuan agama islam. Jadi, guru yang dimaksud
disini adalah pendidik yang memberikan pelajaran kepada murid, biasanya guru
adalah pendidik yang memegang mata pelajaran di sekolah.
Imam Al-Ghazali berpendapat bahwa kompetensi personal-religius mencakup:
1.
Kasih sayang terhadap peserta didik dan memperlakukannya
sebagaimana
anaknya sendiri
anaknya sendiri
2.
Peneladanan pribadi Rasulullah Saw
3.
Bersikap objektif
4.
Bersikap luwes dan bijaksana dalam menghadapi peserta didik
5.
Bersedia mengamalkan ilmunya
B.
Tugas Guru Dalam Islam.
Ag.Soejono (1982:62) merinci tugas pendidik (termasuk
guru) sebagai berikut :
1.
Wajib menemukan pembawaan yang ada pada anak-anak didik dengan
berbagai
cara seperti observasi, wawancar, melalui pergaulan, angket, dan sebagainya.
cara seperti observasi, wawancar, melalui pergaulan, angket, dan sebagainya.
2.
Berusaha menolong anak didik mengembangkan pembawaan yang baik dan
menekan perkembangan pembawaan yang buruk agar tidak berkembang.
menekan perkembangan pembawaan yang buruk agar tidak berkembang.
3.
Memperlihatkan kepada anak didik tugas orang dewasa dengan cara
memperkenalkan berbagai bidang keahlian, keterampilan, agar anak didik
memilihnya dengan tepat
memperkenalkan berbagai bidang keahlian, keterampilan, agar anak didik
memilihnya dengan tepat
4.
Mengadakan evaluasi setiap waktu unutk mengetahui apakah
perkembangan anak
didi berjalan dengan baik.
didi berjalan dengan baik.
5.
Memberikan bimbingan dan penyuluhan tatkala anak didik menemui
kesulitan
dalam mengembangkan potensinya
dalam mengembangkan potensinya
C.
Syarat Guru
Munir Mursi (1972:97), tatkala membicarakan syarat guru
kuttab (semacam
sekolah dasar di Indonesia).
sekolah dasar di Indonesia).
1.
Umur, harus sudah dewasa
2.
Kesehatan, harus sehat jasmani dan rohani
3.
Keahlian, harus menguasai bidang yang diajarkannya dan menguasai
ilmu
mendidik (termasuk ilmu mengajar)
mendidik (termasuk ilmu mengajar)
4.
Harus berkepribadian Muslim
D.
Sifat Guru Dalam Pandangan Islam.
Agar seorang pendidik dapat menjalankan fungsi sebagaimana
yang telah dibebankan Allah kepada Rasul dan pengikutnya, maka dia harus
memiliki sifat-sifat berikut ini :
1.
Setiap pendidik harus memiliki sifat rabbani, seluruh egiatan
pendidikannya bertujuan menjadikan anak didiknya sebagai generasi rabbani yang
memandang jejak keagunganNya.
2.
Seseorang guru hendaknya menyempurnakan sifat rabbaniyahnya dengan
keikhlasan. Artinya, aktifitas sebagai pendidik bukan semata-mata untuk
menambah wawasan keilmuannya, lebih jauh dari itu harus ditujukan untuk meraih
keridhaan Allah serta mewujudkan kebenaran.
3.
Seorang pendidik hendaknya mengajarkan ilmunya dengan sabar
4.
Ketika menyampaikan ilmunya kepada anak didik, seorang pendidik
harus memiliki kejuruan dengan menerapkan apa yang dia ajarkan dalam kehidupan
pribadinya.
5.
Seorang guru harus senantiasa meningkatkan wawasan, pengetahuan
dan kajian.
6.
Seorang pendidik harus cerdik dan terampil dalam menciptakan
metode pengajaran yang variatif serta sesuai dengan situasi dan materi
pelajaran
7.
Seorang guru harus mampu bersikap tegas dan meletakkan sesuatu
sesuai proporsinya sehingga dia akan mampu mengontrol dan menguasai siswa.
8.
Seorang guru dituntut untuk memahami psikologi anak, psikologi
perkembangan dan psikologi pendidikan sehingga ketika dia mengajar, dia akan
memahami dan
memperlakukan anak didiknya sesuai kadar intelektual dan kesiapan psikologisnya.
memperlakukan anak didiknya sesuai kadar intelektual dan kesiapan psikologisnya.
9.
Seorang guru dituntut untuk peka terhadap fenomena kehidupan
sehingga dia mampu memahami berbagai kecenderungan dunia beserta dampak dan
akibatnya terhadap anak didik, terutama dampak terhadap akhidah dan pola pikir
mereka.
10. Seorang guru dituntut memiliki sikap adil terhadap
seluruh anak didiknya
KONSEP- KONSEP ILMU PENDIDIKAN ISLAM
A.
Dalil- dalil Ilmu Pendidikan Islam.
Surat Al Maidah ( 5 ), 3 : Pada hari ini telah
Kusempurnakan untuk kamu agamamu,
dan telah kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridhai Islam islam itu
jadi agama bagimu.
dan telah kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridhai Islam islam itu
jadi agama bagimu.
B.
Tujuan dan Fungsi Pendidikan Islam
Secara etimologi tujuan adalah “arah, maksud atau
haluan, Termminologinya tujuan
berarti sesuatu diharapkan tercapai setelah sebuah usaha atau kegiatan selesai.
Fungsi Pendidikan Islam adalah untuk menjaga keutuhan unsur–unsur individu anak
didik dengan mengoptimalkan potensinya dalam garis keridhaan Allah, serta
mengoptimalkan perkembangannya untuk bertahan hidup terhadap aspek
keterampilan setiap anak
berarti sesuatu diharapkan tercapai setelah sebuah usaha atau kegiatan selesai.
Fungsi Pendidikan Islam adalah untuk menjaga keutuhan unsur–unsur individu anak
didik dengan mengoptimalkan potensinya dalam garis keridhaan Allah, serta
mengoptimalkan perkembangannya untuk bertahan hidup terhadap aspek
keterampilan setiap anak
SUMBER AJARAN AGAMA ISLAM
A.
Al Qur’an
Menurut etimologis berasal dari kata kerja qara’a yang
artinya mengumpulkan
atau menghimpun , membaca atau mengkaji. Jadi kata Al Qur’an berarti
kumpulan / himpunan atau bacaan. Menurut terminologis wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.
atau menghimpun , membaca atau mengkaji. Jadi kata Al Qur’an berarti
kumpulan / himpunan atau bacaan. Menurut terminologis wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.
Secara lafaz ( lisan ), makna serta gaya bahasa ( uslub
)nya, yang termaktub
dalam mushaf yang dinukil darinya secara mutawatir. Al qur’an mengandung
beberapa kekhususan :
dalam mushaf yang dinukil darinya secara mutawatir. Al qur’an mengandung
beberapa kekhususan :
1. Al qur’an sebagai wahyu Allah.
2. Al qur’an di turunkan dalam bentuk lisan dengan makna
dan gaya bahasanya.
Artiya isi maupun redaksi Al quran datang dari Al qur’an sendiri.
Artiya isi maupun redaksi Al quran datang dari Al qur’an sendiri.
B.
As-Sunnah
Informasi atau apa- apa yang disandarkan kepada
Rasullulah SAW, beberapa ucapan ( qauliyah ), perbuatan ( filiyah ), atau
persetujuannya ( taqririnyah ), dan sebagainnya
merit casino online【WG】play free casino slots for fun
BalasHapusThe online gambling industry is booming. 1xbet We have already started testing the best online casinos online. In this blog, we present an overview 인카지노 of 메리트 카지노 고객센터