Kumpulan bermacam-macam makalah,tugas, serta serba-serbi dunia perkuliahan

Jumat, 29 April 2016

RANGKUMAN ILMU PENDIDIKAN ISLAM



SUMBER PENDIDIKAN ISLAM
Al Quran adalah firman Allah yang tidak tercampur sedikitpun dengan perkataan
manusia atau perkataan Nabi sekalipun, Al Qur’an adalah mukzizat karena tidak
ada yang sanggup untuk menandinginya.  
Al secara termonologis menurut Dr. Dawud al Attar adalah wahyu Allah yang di
turunkan kepada Nabi Muhammad saw secara lafaz ( lisan ) makna serta gaya
bahasa ( uslub ) –nya, yang termaktub dalam mushaf yang di nukil darinya secara
mutawatir.
Al Hadist adalah informasi atau apa – apa yang disandarkan kepada Rasulullah Saw. Berupa ucapan ( qauliah ), perrbuatan ( fi’liyah ) atau persetujuannya ( taqririyah )
dan sebagainya
Fungsi dan Peranan Pendidikan Islam dalam kehidipan manusia.
1.    Sumber moral
2.    Sumber informasi hal – hal gaib.
3.    Memberikan bimbingan rohani
4.    Meningkatkan  jiwa-jiwa manusia
5.    Pengawasan yang paling ampuh

Tujuan Pendidikan Islam
Seperti dalam surat a Dzariyat ayat 56  dan surat Ali Imran ayat 102 itu menjelaskan  tentang tujuan Pendidikan Islam.  Dan ada beberapa pendapat para pakar : 
Menurut al Syaibani,  tujuan pendidikan adalah :
1.    Tujuan yang berkaitan dengan individu, mencakup perubahan yang berupa Pengetahuan pengetahuan, tingkah laku masyarakat, tingkah laku jasmani dan rohani dan kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki untuk hidup di dunia dan di akhirat.
2.    Tujuan yang berkaitan dengan masyarakat, mencakup tingkah laku masyarakat,  tingkah laku individu dalam masyarakat, perubahan kehidupan masyarakat,   memperkaya pengalaman masyarakat.
3.    Tujuan profesional yang berkaitan dengan pendidikan dan pengajaran sebagai ilmu, sebagai seni, sebagai profesi, dan sebagai kegiatan masyarakat.
Menurut al abrasyi, merinci tujuan akhir pendidikan islam :
1.    Pembinaan akhlak.
2.    Menyiapkan anak didik untuk hidup dudunia dan akhirat.
3.    Penguasaan ilmu.
4.    Keterampilan bekerja dalam masyrakat.
Prinsip – prinsip Pendidkan Islam
1.    Prinsip-Prinsip kesinambungan. Terdapat dalam surat al mu’minun ayat 12, surat as- sajadah ayat 9.
2.    Prinsip pengembangan potensi. 
3.    Prinsip pengembangan ilmu
4.    Prinsip pembentukan manusia seutuhnya.
Aspek – Aspek Pendidikan Islam.
1.    Aspek aqidah
2.    Aspek akhlaq
3.    Aspek Ibadah
Pendidikan dalam Pendidikan Islam
A.       Ciri – ciri Pendidikan Islam. 
1.    Menuju kepada Al Qur’an dan hadis
2.    Saling berwasiat, berkasih sayang dalam kebenran.
3.    Menerapkan materi dan metode menurut keadaan peserta didik.
4.    Materi yang disampaikan menurut dengan kemampuan peserta didik. 
B.       Konsep Pendidikan Islam. 
1.    Pendidikan yang membentuk pribadi muslim seutuhnya. 
2.    Menurut Pendidikan Islam manusia yang ingin dilahirkan memiliki keseimbangan,  fisik, psikis berkesinambungan antara ilmu dan akhlak.
Peserta didik dalam Pendidikan Islam.
A.    Definisi Peserta Didik
Secara   etimologi    adalah   anak    didik  yang   mendapat     pengajaran     ilmu.  Secara terminologi    peserta    didik  adalah    anak   didik   atau   individu   yang   mengalami perubahan,  perkembangan sehingga  masih  memerlukan  bimbingan dan  arahan dalam    membentuk       kepribadian    serta    sebagai    bagian   dari  struktural   proses pendidikan.
B.     Kriteria peserta didik. . 
Syamsul nizar mendeskripsikan  enam kriteria peserta didik, yaitu :
1.    peserta didik bukanlah miniatur orang dewasa tetapi memiliki dunianya sendiri
2.    peserta didik memiliki periodasi perkembangan dan pertumbuhan
3.    peserta didik adalah makhluk Allah yang memiliki perbedaan individu baik
disebabkan oleh faktor bawaan maupun lingkungan dimana ia berada.
4.    peserta didik merupakan dua unsur utama jasmani dan rohani, unsur jasmani memiliki daya fisik, dan unsur rohani memiliki daya akal hati nurani dan nafsu
5.    peserta didik adalah manusia yang memiliki potensi atau fitrah yang dapat
dikembangkan dan berkembang secara dinamis.
C.    Ciri – ciri peserta didik
1.      berkemauan keras untuk berkembang
2.      ingin menjadi diri sendiri (memperoleh kemampuan)
Lembaga Pendidikan Islam
A.    Pengertian Pendidikan Islam. 
Ensiklopedi Indonesia, lembaga pendidikan yaitu  suatu wadah  pendidikan yang dikelola demi mencapai hasil pendidikan yang diinginkan. Secara terminology  lembaga pendidikan Islam adalah suatu wadah,  atau tempat berlangsungnya  proses  pendidikan  Islam,  lembaga  pendidikan  itu  mengandung konkirit berupa sarana dan  prasarana dan juga  pengertian yang  abstrak,  dengan adanya   norma-  norma   dan  peraturan-  peraturan  tertentu, serta  penanggung jawab pendidikan itu sendiri. Lebaga Pendidikan Islam yang  sesungguhnya tidak terbatas  konsep institusi atau lembaga    kependidikan   semata,   tetapi  mencangkup     segala  sesuatu   yang mengalami atau melakukan perubahan.
B.     Visi dan Misi Kelembagaa Pendidikan Islam 
1.      Visi : Adalah kemampuan melihat sesuatu atau menangkap inti atau pokok persoalan. 
2.      Misi: adalah pekerjaan atau tindakan yang ingin dilakukan untukmencapai tujuantujuan. .
BENTUK- BENTUK KELEMBAGAAN PENDIDIKAN ISLAM
A.    Madrasah atau Sekolah Islam. 
Madrasah adalah lembaga penyelenggara kegiatan belajar secara terpadu dan sistematis. Prosedur pendidikanya diatur sedemikian rupa, ada guru, siswa Jadwal pelajaran yang berpedoman pada kurikulum silabus dan GBPP , jam- jam tertentu waktu belajar serta di lengkapi dengan sarana dan fasilitas pendidikan, baik perangkat keras maupun lunak. 
B.     Pesantren
Pesantren dimaknai sebagai asrama dan tempat murid-murid mengaji, yang  bertujuaan untuk menguatkan , meningkatkan pengetahuan agama Islam. Ada beberapa karakteristik Pesantren : pondok, Masjid, Santri , Kiai, Metode pengajaran kitab- kitab. 
C.    TPA atau TPQ. 
Lembaga pendidikan di luar sekolah yang berfungsi sebagai pengajaran dasar- dasar pelaksanaan ibadah dalam agama Islam, oleh sebab itu bersifat alamiah. Sangat perlu menghindari bentuk- bentuk pemaksaan dalam pembelajaran. 
D.    Majelis Ta’lim
E.     Lembaga Pendidikan Non formal.  

PENDEKATAN METODE DAN MEDIA PENDIDIKAN ISLAM
A.    Hakekat Metode Pendidikan Islam.
Ahmad Tafsir secara umum membatasi bahwa metode pendidikan adalah semua cara yang digunakan dalam upaya mendidik. Kemudian Abdul Munir Mulkan, mengemukakan bahwa metode Pendidikan adalah suatu cara yang dipergunakan untuk menyampaikan atau mentransformasikan isi atau bahan pendidikan kepada anak didik. Metode tersebut dikaitkan dengan pendidikan Islam, dapat membawa arti sebagai jalan untuk menanamkan pengetahuan agama pada diri seseorang sehingga dapat terlihat dalam pribadi objek sasaran, yaitu pribadi Islami.
B.     Prinsip- prinsip Metode Pendidikan Islam.
Metode pendidikan islam adalah mengadakan aplikasi prinsip-prinsip psikologis dan paedagogis sebagai kegiatan antar hubungan pendidikan yang tereasilasi melalui penyampaian keterangan dan pengetahuan agar siswa mengetahui, memahami, menghayati dan meyakini materi yang diberikan, serta meningkatkan keterampilan oleh pikiran. Selain itu, tugas utama metode tersebut adalah membuat perubahan dalam sikap dan minat serta memenuhi nilai dan norma yang berhubungan dengan pelajaran dan perubahan dalam pribadi dan bagaimana faktor-faktor
tersebut diharapkan menjadi pendorong kearah perbuatan nyata.

BENTUK PENDEKATAN METODE PENDIDIKAN ISLAM
A.    Pendekatan Tilawah
Pendekatan Ini meliputi membacakan ayat-ayat Alloh yang bertujuan memandang
fenomena alam sebagai tanda kekuasannya, hal ini mempunyai indikasi tafakkur
(berfikir) dan tadzakkur (berdzikir) sedangkan aplikasinya adalah pembentukan
kelompok ilmiah, dan kegiatan ilmiah lainnya, dengan landasan Al-Qur`an dan AlHadist misalnya pengkajian, penelitian dan lain sebagainya.
B.     Pendekatan Tazkiyah
Pendekatan ini diartikan dengan menyucikan dirinya dengan cara amar ma’ruf
nahyil mungkar (tindakan proaktif dan reaktif), untuk menjaga kebersihan dirinya
dari laingkunganny, jelas indicator pendekatan ini fisik, psikis dan sosial.
Aplikasinya adalah dengan gerakan kebersihan, ceramah, tabligh, serta
pengembangan kontrol sosial.
C.    Pendekatan Ta’lim Al-Kitab
Pendekatan ini bertujuan untuk membaca, memahami menghayati dan
merenungkan Al-Qur`an dan As-Sunnah sebagai pedomannya.
D.    Pendekatan Ta’lim Al-Hikmah
Indikator utama dalam pendekatan ini adalah mengadakan interprestasi dan
perenungan terhadap pendekatan al-kitab.

KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM
A.    Hakekat Kurikulum.
Hakikat kurikulum adalah kegiatan yang mencakup berbagai rencana kegiatan peserta didik yang terperinci berupa bentuk-bentuk bahan pendidikan, saran-saran strategi belajar, dan hal-hal yang mencakup pada kegiatan yang bertujauan mencapai tujuan yang diinginkan.
B.     Dasar – dasar Kurikulum
Dasar kurikulum adalah kekuatan-kekuatan utama yang mempengaruhi dan membentuk mareti kurikulum, susunan atau organisasi kurikulum. Dalam perspektif islam, bahwa suatu kurikulum dapat dijadikan alat untuk mencapai tujuan pendidikan.
1.      Dasar Religi
Dasar yang ditetapkan berdasarkan nilai-nilai ilahi yang tertuang dalam AlQur’an maupun As-sunnah, karena kedu kitab merupakan nilai kebenaran yang universal, abadi dan bersifat futuristik.
2.      Dasar Falsafah
Dasar ini memberikan arah dan kompas tujuan pendidikan islam, dengan dasar filosofis, sehingga susunan kurikulum mengandung suatu kebenaran, terutama kebenaran dibidang nilai-nilai ebagai pandangan hidup yang diyakini sebagai suatu kebenaran.
3.      Dasar Psikologis
Dasar ini mempertimbangkan tehapan psikis peserta didik, yang berkaitan dengan perkembangan jasmani , intlektual, bahasa, emosi, sosial, kebutuhan dan kegiatan individu, minat dan kecakapan.
4.      Dasar Sosiologi
Dasar sosiologi memberikan implikasi bahwa kurikulum pendidikan memegang
peran penting terhadap penyampaian dan pengembangan kebudayaan, proses
sosialisasi individu, dan rekontruksi masyarakat. Meskipun sering kita temikan
kesulitan bentuk-bentuk- kebudayaan macam apa yang patut disampaikan serta ke
arah mana proses sosialisasi, dan bentuk masyarakat yang bagai mana yang ingin di
kotruksikan sesuai dengan tuntunan masyarakat

C.    Orientasi Kurikulum Pendidikan Islam.
1.      Orientasi Pelestarian Nilai- Nilai
Dalam pandangan Islam, nilai terbagi atas dua macam, yaitu nilai yang turun dari Allah atau nilai Ilahiah dan nilai insaniah yaitu nilai yang tumbuh dan berkembang dari peradaban manusia. Dari kedua nilai ini akan membentuk norma – norma atau kaidah – kaidah kehidupan yang dianut dan melembaga pada masyarakat yang mendukungnya.
2.      Orientasi pada Kebutuhan Sosial
Orientasi kurikulum adalah bagaimana memberikan kontribusi positif dalam perkembangan social dan kebutuhannya, sehingga out put di lembaga pendidikan mampu menjawab masalah- masalah yang dihadapi masyarakat.
3.      Orientasi pada Tenaga Kerja
Manusia sebagai makhluk biologis yang memiliki unsur mekanisme jasmaniah yang membutuhkan kebutuhan – kebutuhan lahiriah. Maka dari itu kurikulum pendidikan diarahkan agar dapat memenuhi kebutuhan kerja. Setelah lulus dari lembaga sekolah peserta didik diharapkan memiliki kemampuan dan ketrampilan yang profesional, produktif, kreatif, dan inovatif sehingga mampu mendayagunakan sumber daya alam secara positif.
4.      Orientasi pada Peserta Didik
Kurikulum ini diarahkan agar dapat memenuhi kebutuhan peserta didik yang disesuaikan dengan bakat, minat dan kemampuannya yang meliputi kognitif, afektif dan psikomotorik.
5.      Orientasi pada masa depan Perkembangan Iptek
Kemajuan suatu zaman ditandai oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta produk- produk yang dihasilkannya. Dengan adanya kemajuan iptek ini tuntutan kita adalah membuat dan mengimplikasikan kurikulum pendidikan yang selaras dengan kemajuan iptek, sehingga produk yang di hasilkan bukan hanya membentuk insan yang bertaqwa kepada Allah saja, akan tetapi bisa mengahasilkan sarjana - sarjana tehnologi yang bertaqwa
PERIODESASI PENDIDIKAN ISLAM
Periodisasi Sejarah Pendidikan Islam Dr. Nasution membagi sejarah ke dalam tiga periode, yaitu periode klasik, pertengahan dan modern. Kemudian perinciannya dapat dibagi menjadi 5 masa, yaitu:
1.      Masa hidupnya Muhammad SAW ( 571- 632 M)
2.      Masa khulafaur Rosyidin (632- 661 M)
3.      Masa kekuasaan Muawiyah di Damsyik ( 661- 750 M)
4.      Masa kekuasaan Abbasiyah di Bagdad (750- 1250 M)
5.      Masa dari jatuhnya kekholifahan di Bagdad tahun 1250 M sampai sekarang.
Pembagian 5 masa di atas dalam kaitannya dengan periodesasi sejarah pendidikan Islam berkaitan dengan sejarah Islam di Indonesia dengan fase sebagai berikut:
1.      Fase datangnya Islam ke Indonesia
2.      Fase pengembangandengan melalui proses adaptasi
3.      Fase berdirinya kerajaan- kerajaan Islam ( proses politik)
4.      Fase datangnya orang barat ( zaman penjajahan Belanda)
5.      Fase penjajahan Jepang
6.      Fase Indonesia merdeka
7.      Fase pembangunan (Masa OrdeBaru)

EVALUASI PENDIDIKAN ISLAM
A.    Pengertian evaluasi
Secara etimologi kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris: evaluation, akar katanya value yang berarti nilai atau harga. Nilai dalam bahasa Arab disebut Al- Qimah atau Al taqdir . Dengan demikian secara harfiah, evaluasi pendidikan al-taqdiir al tarbawiy dapat diartikan sebagai penilaian dalam bidang pendidikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan . Sedangkan secara terminologi evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan sesuatu obyek dengan menggunakan intrument dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur memperoleh kesimpulan.
B.     Tujuan evaluasi
1.      Untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa dalam suatu kurun waktu proses belajar tertentu.
2.      Untuk mengetahui posisi atau kedudukan seorang siswa di dalam kelompok
kelasnya.apakah sisiwa tersebut termasuk kategori lambat,sedang,atau cepat.
3.      Untuk mengetahui tingkat usaha yang dilakukan seorang siswa dalam belajar, apakah menunjukan tingkat usaha yang efisien atau tidak.
4.      Untuk mengetahui hingga sejauh mana seorang siswa telah mendayagunakan kafasitas kognitifnya.
5.      Untuk mengetahui tingkat daya guna dan hasil guna metode mengajar yang telah
digunakan oleh seorang guru dalam proses belajar-mengajar
C.    Fungsi evaluasi
Menurut A. Tabrani Rusyan dan kawan-kawan, mengatakan bahwa evaluasi
mempunyai fungsi :
1.      Untuk mengetahui tercapainya tidaknya tujuan instruksional secara komprehensif
yang meliputi aspek pengetahuan, sikap dan tingkah laku.
2.      Sebagai umpan balik yang berguna bagi tindakan berikutnya dimana segi-segi yang sudah dapat dicapai lebih ditingkatkan lagi dan segi-segi yang dapat merugikan sebanyak mungkin dihindari.
3.      Bagi pendidik, evaluasi berguna untuk mengatur keberhasilan proses belajar
mengajar bagi peserta didik berguna untuk mengetahui bahan pelajaran yang
diberikan dan di kuasai, dan bagi masyarakat untuk mengetahui berhasil atau tidaknya program-program yang dilaksanakan.
4.      Untuk memberikan umpan balik kepada guru sebagai dasar untuk memperbaiki
proses belajar mengajar dan mengadakan program remedial bagi murid.
5.      Untuk menentukan angka kemajuan atau hasil belajar.
6.      Untuk menempatkan murid dalam situasi belajar mengajar yang tepat.
7.      Untuk mengenal latar belakang murid yang mengalami kesulitan-kesulitan belajar
D.    Prinsip- prinsip evaluasi.
1.      Keterpaduan
Materi dan metode pengajaran dan evaluasi merupakan tiga kesatuan terpadu, yang tidak boleh dipisahkan.

2.      Keterlibatan Siswa
Hal ini berkaitan erat dengan metode belajar CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif), untuk mengetahui sejauh mana siswa berhasil dalam kegiatan belajar mengajaar yang dijalaninya, siswa membutuhkan evaluasi.
3.      Koherensi
Evaluasi yang disajikan harus sesuai dengan ranah kemampuan yang hendak diukur
4.      Pedagogis
Evaluasi yang diterapkan adalah upaya perbaikan sikap dan tingkah laku ditinjau dari segi pedagogis
5.      Akuntabilitas
Sejauh mana keberhasilan program pengajaran perlu dissampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan pendidikan sebagai laporan pertanggung jawaban (accountability)
6.      Berkelanjutan
Evaluasi harus dilakukan secara terus-menurus dari waktu kewaktu, untuk mengetahui secara menyeluruh perkembangan peserta didik
7.      Menyeluruh
Evaluasi harus dilakukan secara menyeluruh, yakni mencakup aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik dan meliputi seluruh materi ajar
serta berdasarkan pada strategi dan prusuder penilaian.
8.      Bermakna
9.      Adil dan objektif
10.  Terbuka
11.  Ikhlas
12.  Praktis
13.  Dicatat dan akurat
E.     Jenis- jenis evaluasi.
1.      Penilaian Formatif, yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yang
dicapai oleh para peserta didik setelah menyelesaikan program dalam
satuan materi pokok pada suatu bidang studi tertentu.
2.      Penilaian sumatif, yaitu penilaian yang dilakukan terhadap hasil belajar
peserta didik yang telah selesai mengikuti pembelajaran dalam satu catur
wulan/semester
3.      Penilaian penempatan (Placement) yaitu penilaian tentang pribadi
peserta didik untuk kepentingan penempatan didalam situasi belajar yang sesuai
dengan kondisi peserta didik.
4.      penilaian diagnostic, yaitu penilaian yang dilakukan terhadap hasil
penganalisaan tentang keadaan belajar peserta didik baik berupa
kesulitan atau hambatan yang ditemui dalam proses pembelajaran.

AKHLAQ DALAM PENDIDIKAN ISLAM
A.    Pengertian Akhlaq.
Kata akhlaq merupakan bentuk jamak dari kata khilqun atau khuluqun, secara
etimologis tabiat, budi pekerti, kebiasaan. Kata akhlaq terdapat dalam Al Qur’an : surat Al Qalam ( 68 ), 4 : “Dan sesungguhnya kamu benar- benar berbudi pekerti yang anggung “. Al Qalam. Dalam hadis : “ Sesunggunya aku hanya diutus oleh Allah untuk menyempurnakan akhlaq manusia.” ( H.R Ahmad ).
Sedangkan menurut istilah akhlaq : daya kekuatan jiwa yang mendorong
lahirnya perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa melalui proses pemikiran,
pertimbangan, atau penelitian.
Menurut Imam Al Gazali akhlaq : suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang dari padanya timbul perbuatan – perbuatan dengan mudah, dengan tidak memerlukan
pertimbangan, pikiran terlebih dahulu
B.     Bentuk – bentuk Ahlaq
1.      Akhlaq terhadap Allah
2.      Akhlaq kepada Manusia
3.      Akhlaq kepada diri sendiri
4.      Akhlaq kepadan ibu bapak
5.      Akhlaq kepada keluarga
PERANAN GURU DALAM PENDIDIDKAN ISLAM
A.    Definisi Guru
Dalam bahasa Arab istilah yang mengacu kepada pengertian guru lebih banyak lagi seperti al-alim (jamaknya ulama) atau al-mu’allim, yang berarti orang yang mengetahui dan banyak digunakan para ulama/ahli pendidikan untuk menunjuk
pada hati guru. Selain itu ada pula sebagian ulama yang menggunakan istilah almudarris untuk arti orang yang mengajar atau orang yang member pelajaran.
Selain itu terdapat pula istilah ustadz untuk menunjuk kepada arti guru yang
khusus mengajar bidang pengetahuan agama islam. Jadi, guru yang dimaksud
disini adalah pendidik yang memberikan pelajaran kepada murid, biasanya guru
adalah pendidik yang memegang mata pelajaran di sekolah.
Imam Al-Ghazali berpendapat bahwa kompetensi personal-religius mencakup:
1.      Kasih sayang terhadap peserta didik dan memperlakukannya sebagaimana
anaknya sendiri
2.      Peneladanan pribadi Rasulullah Saw
3.      Bersikap objektif
4.      Bersikap luwes dan bijaksana dalam menghadapi peserta didik
5.      Bersedia mengamalkan ilmunya
B.     Tugas Guru Dalam Islam.
Ag.Soejono (1982:62) merinci tugas pendidik (termasuk guru) sebagai berikut :
1.      Wajib menemukan pembawaan yang ada pada anak-anak didik dengan berbagai
cara seperti observasi, wawancar, melalui pergaulan, angket, dan sebagainya.
2.      Berusaha menolong anak didik mengembangkan pembawaan yang baik dan
menekan perkembangan pembawaan yang buruk agar tidak berkembang.
3.      Memperlihatkan kepada anak didik tugas orang dewasa dengan cara
memperkenalkan berbagai bidang keahlian, keterampilan, agar anak didik
memilihnya dengan tepat
4.      Mengadakan evaluasi setiap waktu unutk mengetahui apakah perkembangan anak
didi berjalan dengan baik.
5.      Memberikan bimbingan dan penyuluhan tatkala anak didik menemui kesulitan
dalam mengembangkan potensinya
C.    Syarat Guru
Munir Mursi (1972:97), tatkala membicarakan syarat guru kuttab (semacam
sekolah dasar di Indonesia).
1.      Umur, harus sudah dewasa
2.      Kesehatan, harus sehat jasmani dan rohani
3.      Keahlian, harus menguasai bidang yang diajarkannya dan menguasai ilmu
mendidik (termasuk ilmu mengajar)
4.      Harus berkepribadian Muslim

D.    Sifat Guru Dalam Pandangan Islam.
Agar seorang pendidik dapat menjalankan fungsi sebagaimana yang telah dibebankan Allah kepada Rasul dan pengikutnya, maka dia harus memiliki sifat-sifat berikut ini :
1.      Setiap pendidik harus memiliki sifat rabbani, seluruh egiatan pendidikannya bertujuan menjadikan anak didiknya sebagai generasi rabbani yang memandang jejak keagunganNya.
2.      Seseorang guru hendaknya menyempurnakan sifat rabbaniyahnya dengan keikhlasan. Artinya, aktifitas sebagai pendidik bukan semata-mata untuk menambah wawasan keilmuannya, lebih jauh dari itu harus ditujukan untuk meraih keridhaan Allah serta mewujudkan kebenaran.
3.      Seorang pendidik hendaknya mengajarkan ilmunya dengan sabar
4.      Ketika menyampaikan ilmunya kepada anak didik, seorang pendidik harus memiliki kejuruan dengan menerapkan apa yang dia ajarkan dalam kehidupan pribadinya.
5.      Seorang guru harus senantiasa meningkatkan wawasan, pengetahuan dan kajian.
6.      Seorang pendidik harus cerdik dan terampil dalam menciptakan metode pengajaran yang variatif serta sesuai dengan situasi dan materi pelajaran
7.      Seorang guru harus mampu bersikap tegas dan meletakkan sesuatu sesuai proporsinya sehingga dia akan mampu mengontrol dan menguasai siswa.
8.      Seorang guru dituntut untuk memahami psikologi anak, psikologi perkembangan dan psikologi pendidikan sehingga ketika dia mengajar, dia akan memahami dan
memperlakukan anak didiknya sesuai kadar intelektual dan kesiapan psikologisnya.
9.      Seorang guru dituntut untuk peka terhadap fenomena kehidupan sehingga dia mampu memahami berbagai kecenderungan dunia beserta dampak dan akibatnya terhadap anak didik, terutama dampak terhadap akhidah dan pola pikir mereka.
10.  Seorang guru dituntut memiliki sikap adil terhadap seluruh anak didiknya

KONSEP- KONSEP ILMU PENDIDIKAN ISLAM
A.    Dalil- dalil Ilmu Pendidikan Islam.
Surat Al Maidah ( 5 ), 3 : Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu,
dan telah kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridhai Islam islam itu
jadi agama bagimu.
B.     Tujuan dan Fungsi Pendidikan Islam
Secara etimologi tujuan adalah “arah, maksud atau haluan, Termminologinya tujuan
berarti sesuatu diharapkan tercapai setelah sebuah usaha atau kegiatan selesai.
Fungsi Pendidikan Islam adalah untuk menjaga keutuhan unsur–unsur individu anak
didik dengan mengoptimalkan potensinya dalam garis keridhaan Allah, serta
mengoptimalkan perkembangannya untuk bertahan hidup terhadap aspek
keterampilan setiap anak

SUMBER AJARAN AGAMA ISLAM
A.    Al Qur’an
Menurut etimologis berasal dari kata kerja qara’a yang artinya mengumpulkan
atau menghimpun , membaca atau mengkaji. Jadi kata Al Qur’an berarti
kumpulan / himpunan atau bacaan. Menurut terminologis wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. 
Secara lafaz ( lisan ), makna serta gaya bahasa ( uslub )nya, yang termaktub
dalam mushaf yang dinukil darinya secara mutawatir. Al qur’an mengandung
beberapa kekhususan :
1.      Al qur’an sebagai wahyu Allah.
2.      Al qur’an di turunkan dalam bentuk lisan dengan makna dan gaya bahasanya.
Artiya isi maupun redaksi Al quran datang dari Al qur’an sendiri.
B.     As-Sunnah
Informasi atau apa- apa yang disandarkan kepada Rasullulah SAW, beberapa ucapan ( qauliyah ), perbuatan ( filiyah ), atau persetujuannya ( taqririnyah ), dan sebagainnya
Share:

1 komentar:

  1. merit casino online【WG】play free casino slots for fun
    The online gambling industry is booming. 1xbet We have already started testing the best online casinos online. In this blog, we present an overview 인카지노 of 메리트 카지노 고객센터

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.

Blogger templates